Geger Penemuan Kerangka Wanita di Ladang Jagung Deli Serdang

Estimated read time 2 min read

BERITAPATRIOT – Geger Penemuan Kerangka Wanita di Ladang Jagung Deli Serdang

Warga yang berada di sekitar Jalan Sultan Serdang, Dusun V, Desa Sena Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), digegerkan dengan penemuan kerangka wanita, pada Sabtu 17 Mei 2025.

Warga melihat sesosok mayat dalam kondisi sebagian sudah tinggal kerangka atau tengkorak tergeletak di aliran parit pinggir ladang berjarak sekitar 5 meter.Personel Polsek Batang Kuis bersama dengan Tim Inafis Polresta Deli Serdang yang mendapat informasi itu kemudian turun ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

BACA JUGA : Harga Kripto 18 Mei 2025: Bitcoin Cs Parkir di Zona Merah

ktor seperti aktivitas mikroorganisme yakni bakteri dan jamur menguraikan jaringan lunak (otot, kulit, organ) menjadi senyawa sederhana, meninggalkan tulang.

BACA JUGA : Hyundai Memproduksi Baterai Mobil Listrik di Indonesia

Proses ini bisa memakan waktu berminggu-minggu hingga bertahun-tahun, tergantung lingkungan.

Kemudian kondisi lingkungan panas dan kering mempercepat pengeringan jaringan (mumifikasi), sedangkan lembap meningkatkan aktivitas mikroba.

Paparan udara mendukung dekomposisi aerobik, sementara lingkungan tertutup (misalnya terkubur) memperlambatnya.

Lalat, kumbang, atau hewan pemakan bangkai juga mempercepat hilangnya jaringan lunak.

Faktor eksternal seperti paparan sinar matahari, angin, atau air dapat mempercepat kerusakan jaringan.

\Dalam kondisi ekstrem (misalnya rawa atau es), proses ini bisa terhambat, bahkan menghasilkan preservasi seperti mumi.

Sebelumnya, penemuan mayat wanita dalam sumur di Perumahan Tanjung Selamat Lestari, Desa Tanjung Selamat, Kecamatan Sunggal, Deli Serdang, mengejutkan warga sekitar, Selasa 31 Desember 2024.

Warga yang menemukan jasad korban saat menimba di sumur tersebut, kemudian melaporkannya ke pihak berwajib. Polisi yang menerima informasi itu kemudian turun dan melakukan pemeriksaan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setiawan menjelaskan kondisi jasad telah hancur menyulitkan proses identifikasi terhadap jasad tersebut.

“Posisi mayat yang telah hancur, maka identifikasi, kemudian otopsinya membutuhkan waktu paling tidak dua Minggu. Nanti setelah dua Minggu kita beranjak dari situ,” ujarnya, Jumat 3 Januari 2025.

Gidion mengatakan dalam proses pengungkapan kasus seperti ini, pihaknya masih berfokus untuk mengidentifikasi identitas korban.

“Yang paling penting pembunuhan seperti ini, adalah pasti ada indikasi sengaja menghilangkan identitas korban atau merusak identitas korban. Maka yang paling penting adalah mengungkap identitasnya,” lanjutnya.

Dugaannya perempuan,” ungkapnya

Kontributor : M. Aribowo

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours