Polda Jawa Barat berkomitmen memberantas premanisme di Jawa Barat untuk menjaga keamanan secara umum, juga dalam rangka menjamin kelangsungan investasi. Pada pelaksanaannya, kepolisian di sebut akan menjalin koordinasi dengan TNI dan Pemprov Jabar.
Kapolda Jabar, Irjen Pol. Rudi Setiawan menyampaikan, kondisi aman itu harus berlangsung di semua wilayah. Di ketahui, Polda Jabar turut dalam rapat koordinasi bidang keamanan bersama Pemprov Jabar di Gedung Pakuan Bandung.
“Kami sudah bicarakan bersama Pak Gubernur (Dedi Mulyadi), bupati dan wali kota di Jabar serta seluruh kapolres. Kita berkomitmen memberantas premanisme dan kita jamin investasi di Jabar aman. Kami minta keamanan itu bagian kami dan akan kami segera selesaikan,” katanya dikutip dalam keterangan tertulis.
Rudi Setiawan menegaskan, pemberantasan premanisme tidak hanya difokuskan pada kawasan industri, tetapi juga mencakup area yang menjadi keresahan masyarakat, seperti perumahan dan pasar.
Dia menjelaskan, teknis pengamanan yang akan di lakukan mencakup patroli bersama TNI dan Satpol PP, serta pembangunan pos-pos pengamanan di berbagai lokasi, termasuk kawasan industri, permukiman, pasar, dan proyek pembangunan rumah.
Di samping itu, Kapolda Jabar menyatakan dukungannya terhadap pengiriman preman bermasalah ke barak militer untuk di bina. Langkah-langkah tegas ini di harapkan dapat menciptakan iklim investasi yang aman dan kondusif di Jawa Barat, serta memberikan rasa aman bagi seluruh masyarakat.
Polda Jawa Barat Amankan 145 Orang
Sebelumnya, Polda Jabar telah menangkap sebanyak 145 pelaku premanisme yang di nilai mengganggu keamanan dan kenyamanan masyarakat. Ratusan preman itu terjaring Operasi Pekat II Lodaya 2025 yang di jalankan sejak 1 Mei 2025.
Kapolda Jabar, Irjen Pol. Rudi Setiawan, menyampaikan, 36 orang di antaranya telah masuk dalam daftar target operasi. Sementara, 109 orang lainnya adalah pelaku non-target yang baru terjaring dalam operasi.
Jumlah tersebut, katanya, merupakan hasil pengungkapan dari 99 kasus dengan jumlah korban secara keseluruhan mencapai 98 orang. Tindak premanisme terjadi di sejumlah kawasan rawan seperti terminal, pasar tradisional, proyek pembangunan, hingga kawasan sengketa tanah dan hiburan malam.
“Operasi melibatkan 935 personel dan menyasar berbagai lokasi rawan premanisme. Barang bukti yang di sita beragam, termasuk senjata tajam, kendaraan, ponsel, dokumen, dan uang tunai,” katanya dalam keterangan tertulis, Jumat, 9 mei 2025.
Beragam barang bukti berhasil di sita antara lain 42 bilah senjata tajam, 1 airsoft gun, 15 sepeda motor, 4 mobil, 8 ponsel, 46 dokumen, dan uang tunai sebesar Rp 1.320.500.
Kapolda Jabar menegaskan bahwa operasi ini merupakan bentuk nyata kehadiran negara dalam menjamin rasa aman bagi masyarakat.
“Polda Jabar serius dan konsisten dalam menindak segala bentuk premanisme yang meresahkan warga. Operasi ini tidak hanya untuk penindakan, tetapi juga sebagai bentuk pencegahan melalui kegiatan intelijen dan pembinaan masyarakat. Kami juga menyasar pelaku-pelaku yang beroperasi secara digital.” katanya.
Selain itu, kasus pengamanan mahasiswa pembawa senjata tajam di unjuk rasa May Day Bandung, pengrusakan mobil patroli di Kiaracondong, pungli di kawasan industri Subang, pungli di Pasar Bogor, dan pungli parkir liar di Bogor.
SUMBER: Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours