Manchester United mengalami gejolak internal yang hampir berujung pada keputusan mengejutkan dari pelatih Ruben Amorim. Tekanan dari berbagai arah membuat sang pelatih asal Portugal sempat mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari Old Trafford.
Selain itu krisis bermula ketika gelombang cedera massal melanda skuad United pada Februari lalu, bertepatan dengan kunjungan Sir Jim Ratcliffe ke pusat latihan Carrington. Situasi ini memicu ketegangan yang melibatkan berbagai pihak di dalam klub.
Namun, setelah mendapat jaminan dari petinggi klub, Amorim akhirnya memutuskan untuk bertahan. Keputusan ini di ambil setelah serangkaian pertemuan intensif dengan CEO Omar Berrada dan direktur teknis Jason Wilcox yang memberikan gambaran jelas tentang visi masa depan klub.
Gelombang Cedera yang Mengancam Stabilitas Tim
Februari 2025 menjadi bulan yang menentukan nasib Manchester United musim ini. Dalam satu sesi latihan yang intens, tiga pemain tengah United langsung mengalami cedera sekaligus. Kobbie Mainoo dan Toby Collyer mengalami masalah otot, sementara Manuel Ugarte menderita kasus dead leg yang cukup serius.
Situasi semakin memburuk ketika Amad Diallo mengalami cedera ligamen pergelangan kaki tiga hari kemudian. Kecelakaan ini terjadi saat pemain asal Pantai Gading tersebut berlatih bersama Andre Onana, tepat ketika Sir Jim Ratcliffe menyaksikan dari pinggir lapangan.
Rangkaian cedera ini memaksa United menurunkan bangku cadangan yang didominasi pemain akademi untuk pertandingan melawan Tottenham. Kondisi ini memicu diskusi serius di antara staf pelatih mengenai metode latihan dan penanganan pemain yang di terapkan.
Ketegangan Ruben Amorim dengan Manajemen Baru
Frustrasi Amorim mencapai puncaknya ketika ia mulai mempertanyakan lingkungan kerja di Manchester United. Sumber internal mengungkapkan bahwa pelatih berusia 40 tahun itu sempat serius mempertimbangkan untuk mengakhiri kontraknya lebih awal.
Pernyataan publiknya mengenai masa depan yang tidak pasti, termasuk komentar bahwa pemecatan bisa menjadi “membebaskan”, menambah spekulasi tentang niatnya untuk pergi.
Ratcliffe kemudian mengadakan pertemuan medis khusus yang melibatkan Amorim untuk mengkaji mundur semua masalah cedera. Dalam pertemuan tersebut, terjadi ketegangan yang cukup signifikan mengenai pendekatan pelatihan dan penanganan pemain.
Berrada dan Wilcox akhirnya turun tangan memberikan jaminan kepada Amorim mengenai target transfer dan rencana jangka panjang klub. Komunikasi intensif ini berhasil meyakinkan pelatih asal Sporting tersebut untuk tetap bertahan di kursi kepelatihan.
SUMBER: Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours