Kepsek SD Dibunuh Dukun Pesugihan Pakai ‘Air Doa’ Campur Sianida

Estimated read time 3 min read

Kebumen – Kepsek SD Dibunuh Dukun Pesugihan Pakai ‘Air Doa’ Campur Sianida

Seorang pria bernama Wahid (27) yang berprofesi sebagai dukun, warga Dukuh Jerotengah, Desa Kalirancang, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen

membunuh kepala sekolah SD, Muhsan Ngali (55), warga Desa Mranggen, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang. Korban dibunuh dengan cara diracun.

Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith, menjelaskan, keduanya berkenalan pada Maret 202. Korban meminta pelaku untuk ritual pesugihan

namun pada percobaan pertama dan kedua pelaku gagal memenuhi permintaan korban.

“Pelaku kenal dengan korban sekitar bulan Maret tahun ini. Kan dia (pelaku) seolah-olah berstatus sebagai seorang dukun. Jadi karena ada informasi ini korban

berkenalan dengan pelaku,” kata Eka dalam konferensi pers di Mapolres Kebumen, di lansir detikJateng, Jumat (23/5/2025).

Baca JugaDolar AS Melemah Gara-Gara RUU Pajak Trump

Tersangka Wahid (27) pembunuh kepala SD asal Magelang, saat dihadirkan dalam pers rilis di Mapolres Kebumen, Jumat (23/5/2025).

Korban marah dan menghina tersangka dengan kata-kata kasar karena ritual pesugihan yang di mintanya gagal. Kemudian pada 14 Mei 2025, korban kembai menghubungi

tersangka dan mengajaknya untuk kembali melakukan ritual pesugihan. Saat itulah tersangka yang sudah sakit hati dengan perkataan korban sebelumnya berniat membunuh korban.

“Pada 15 Mei 2024 sekira pukul 10.30 WIB, pelaku membeli racun potassium sianida dengan niat membunuh korban saat ritual ketiga.

Malam harinya sekira pukul 19.30 WIB, pelaku dan korban pergi ke Petilasan Pager Suruh untuk melakukan ritual,” ujar Eka.

Baca Juga Viral Pria Paksa Istri Mengemis Walkot Jaktim Ungkap Hasil Penelusuran

Campuran Sianda

Kepsek SD Dibunuh Dukun Pesugihan Pakai ‘Air Doa’ Campur Sianida

Saat itu, pelaku meminta korban untuk meminum air yang sudah di campur racun jenis sianida. Korban langsung jatuh meninggal usai meneguk seperempat botol minuman tersebut.

“Di TKP, korban di minta meminum air yang sudah di campur potassium sianida. Setelah meneguk seperempat botol, korban batuk lalu jatuh dan meninggal. Untuk menghilangkan jejak,

pelaku membuang sisa racun dan membawa sepeda motor berikut handphone milik korban, serta membuang dompet milik korban di saluran irigasi,” sambungnya.

Dalam berita sebelumnya, Kepala SD Bringin 1 tersebut sempat di duga meninggal karena tersambar petir. Namun akhirnya terungkap bahwa korban di bunuh dukun bernama Wahid (27).

Wahid pun kini di tahan di Mapolres Kebumen.

Wahid mengaku bisa membuat siapa saja kaya dengan ritual khusus menggunakan sarana air yang telah di bacakan mantra.

“Pelaku melakukan ritual pesugihan dan menggunakan sarana air mineral yang di bacakan doa seolah-olah sebagai bagian dari ritual pesugihan yang mana air mineral

tersebut sudah di campur potassium sianida untuk di minum oleh korban sehingga korban meninggal dunia,” ungkap Kapolres Kebumen, AKBP Eka Baasith, Jumat (23/5).

Pembunuhan di lakukan di Petilasan Pager Suruh, Desa Kambangsari, Kecamatan Alian, Kebumen, Jumat (16/5) sekitar pukul 00.00 WIB. Jasad korban di temukan pada Senin (19/5/) sekitar pukul 11.45 WIB.

“Di awali dengan adanya informasi penemuan mayat di Petilasan Pager Suruh, Kecamatan Alian. Setelah di lakukan olah TKP mayat tersebut sudah meninggal beberapa hari. Identitas awal tidak di temukan di TKP, akhirnya di lakukan scientific dan di ketahui korban merupakan warga Magelang,” jelasnya.

 

Sumber : detiksumut

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours