Jakarta – 2 Kali Jadi Tempat Mendarat Darurat dalam Sepekan, Bandara Kualanamu Tetap Beroperasi Normal, PT Angkasa Pura Indonesia
(InJourney Airports) menginformasikan pesawat Saudia SV-5688 berhasil mendarat dengan aman di Bandara Kualanamu sekitar pukul 09.27 WIB.
Pilot dari pesawat Saudia dengan rute Jeddah-Muskat-Surabaya tersebut mengalihkan pendaratan ke Bandara Kualanamu di Deli Serdang,
Sumatera Utara sebagai bandara terdekat dari posisi pesawat, saat menerima informasi adanya ancaman keamanan dan keselamatan.
BACA JUGA :Â Daerah di Jatim yang Menggelar Ritual Jamasan Keris 1 Suro
PGS Corporate Secretary Group Head PT Angkasa Pura Indonesia, Anak Agung Ngurah Pranajaya menuturkan, Bandara Kualanamu langsung menjalankan
Airport Contingency Plan. Sembari mengaktifkan Emergency Operation Center dengan unsur Komite Keamanan Bandara.
Pesawat mendarat dengan baik di Bandara Kualanamu, dan informasi yang kami terima dari maskapai, penumpang telah menuju hotel untuk kemudian
di berangkatkan besok,” ujar dia dalam keterangan tertulis, Sabtu (21/6/2025).
Saat ini prosedur keamanan dan keselamatan juga telah di jalankan oleh pihak yang berwajib terhadap pesawat dan barang bawaan penumpang hingga p
esawat di nyatakan aman untuk dapat kembali terbang menuju Surabaya.
“Insiden ini merupakan kali kedua dalam sepekan ini, setelah insiden serupa terjadi pada 17 Juni 2026. Dapat di sampaikan pula bahwa operasional
penerbangan di Bandara Kualanamu tetap berjalan dengan lancar, serta tidak ada gangguan karena kejadian ini,” tuturnya.
Ancaman Bom Kedua
Adapun kejadian pada Sabtu (21/6/2025) hari ini jadi yang kedua kalinya dalam waktu kurang dari sepekan, setelah pesawat Saudia rute
Jeddah-Jakarta mendapat ancaman bom pada 17 Juni 2025 lalu.
Menyikapi kejadian pertama, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) juga telah menjalankan prosedur kontingensi dalam penanganan
ancaman keamanan dan keselamatan terhadap pesawat Saudia SV-5726.
Saat di ketahui terdapat ancaman keamanan dan keselamatan, pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke bandara terdekat.
Pesan Diduga Ancaman Bom
Menurut informasi beredar, pesawat Saudia rute Jeddah-Jakarta tersebut mendapat pesan di duga ancaman bom. Sehingga dalam perjalannya
terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Kualanamu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.
PGS Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Anak Agung Ngurah Pranajaya mengatakan, seluruh bandara InJourney
Airports siap menangani keadaan darurat keamanan atau emergency. Bandara terdekat saat Saudia SV-5726 melintas adalah Bandara Kualanamu.
“Pesawat tersebut kemudian melakukan pendaratan di Bandara Kualanamu sekitar pukul 10.44 WIB untuk menjalankan prosedur keamanan dan keselamatan,” jelasnya beberapa waktu lalu.
BACA JUGA :Â Garuda: Belum Terdapat Bukti Keterlibatan Awak soal Hilangnya iPhone Penumpang
Pastikan Keselamatan Penumpang
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan tengah memastikan keselamatan dan keamanan 376
penumpang jemaah haji Kelompok Terbang (kloter) 33 Debarkasi Surabaya dari ancaman bom.
Setelah maskapai Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta mendapat ancaman bom melalui surat elektronik (email), Sabtu (21/6/2025) maskapai yang sama kembali mendapat ancaman bom.
Kali ini melalui telepon yang di terima petugas Air Traffic Control (ATC) di Jakarta Area Control Center (ACC) dari Kuala Lumpur ACC,
namun dengan rute berbeda, yakni Jeddah-Muscat (Oman)-Surabaya.
Pilot Pesawat Saudia Airlines SV 5688 memutuskan untuk mengalihkan rute penerbangan (divert) ke Bandara Kualanamu di Medan
setelah mendapat ancaman bom. Keputusan ini diambil setelah melakukan koordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan lebih awal.
Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah II-Medan Asri Santosa menjelaskan, penanganan (emergency treatment)
di lakukan setelah Pesawat Saudia Airlines mendarat darurat di Bandar Udara Kualanamu.
“Setelah pesawat mendarat di Bandar Udara Kualanamu pada pukul 09.27 WIB, maka di lakukan emergency treatment berupa pemeriksaan terhadap seluruh penumpang dan kru pesawat
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan kabin pesawat dan cargo compartement (barang penumpang di bagasi),” jelasnya, Sabtu (21/6/2025).
Pemeriksaan Pesawat oleh Tim Gabungan
Asri menambahkan, pukul 12.55 WIB pemeriksaan terhadap kru dan penumpang telah selesai di lakukan. Di lanjutkan pemeriksaan pesawat
secara gabungan oleh Tim Gegana Polri, Tim Penjinak Bom dari Polda, TNI AD, TNI AU dan Petugas Keamanan bandar udara (Aviation Security),
serta Petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) bandar udara.
Namun, kegiatan itu tidak sampai mengganggu operasional penerbangan dari dan ke Kualanamu. “Bandar Udara Kualanamu tetap beroperasi dan penanganan di lakukan
di area isolasi sehingga tidak menimbulkan kendala dalam pergerakan tinggal landas dan mendarat pesawat terbang lainnya,” ucap Asri.
Kru dan penumpang rencana akan di terbangkan ke Surabaya pada Minggu (22/6/2025), pukul 03.30 WIB dengan pesawat yang sama.
Kemenhub Lakukan Koordinasi Intensif
Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F Laisa menyampaikan, pihaknya terus melakukan koordinasi intensif dengan seluruh pihak terkait.
“Kemenhub terus berkoordinasi dengan semua pihak yang terlibat baik operator penerbangan, Komite Keamanan Bandar Udara Kualanamu,
Pemerintah Daerah setempat dan pihak terkait lainnya hingga kondisi menjadi aman terkendali,” ungkapnya.
“Sama seperti penanganan pada Saudia Airlines SV 5276 rute Jeddah-Jakarta, langkah-langkah penanggulangan keadaan darurat
keamanan penerbangan yang di lakukan telah sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 140 Tahun 2015 tentang
Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Penerbangan Nasional dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor PR 22 Tahun 2024 tentang Pedoman Teknis Penilaian Ancaman Keamanan Penerbangan,” tuturnya.
+ There are no comments
Add yours