Kisah Anak Petani Jadi ‘Raja’ Mobil Dunia, Hartanya Rp 338 T

Estimated read time 2 min read

anak petani

Jakarta, BeritaPatriotKesuksesan bukan hanya diperuntukan mereka yang terlahir kaya, namun bagi siapapun yang berjuang mendapatkannya. Mereka yang memiliki keinginan untuk sukses biasanya ada motivasi tinggi bahkan dari rasa sakit hati yang terucap dari mulut orang lain.
Bisnis itu kelak sukses mengalahkan bisnis orang yang dulu pernah meremehkannya.

Perlu diketahui, Ferruccio adalah pebisnis asal Italia. Bisnis pertamanya adalah penjualan traktor pada 1946. Baginya traktor bukan sesuatu yang asing. Sebagai anak petani yang sering main di sawah dan mengendarai traktor, dia sudah paham betul soal mesin tersebut. Alhasil, dia bisa membuat traktor terbaik yang bisa jual kepada para petani. Dia pun sukses meraup keuntungan melimpah.

baca jugaPasar Kripto Terguncang

Berbekal keuntungan ini dia kemudian melakukan ekspansi bisnis di sektor pembuatan mesin. Bisnis ini juga membuatnya bergelimang harta. Bahkan, dia sudah nobatkan sebagai salah satu orang terkaya di Italia.

Sebagai orang kaya, Ferruccio memiliki hobi mobil mewah. Dia kerap membeli mobil mewah untuk dipakai atau sekedar pajang  garasi. Namun, pada 1958 Ferruccio merasakan hal tidak mengenakkan saat membeli mobil mewah.

Suatu hari, dia membeli Ferrari 250 GTO. Setelah keluar dari dealer, menurut David Jolliffe dalam Lamborghini: Forty Years (2004), mobil itu langsung gunakan dan ternyata ada masalah: koplingnya tidak enak dan mesinnya berisik.

Sebagai konsumen, dia jelas mengadukan hal ini kepada bosnya yang kebetulan kenal, yakni Enzo Ferrari. Sayangnya, Enzo merespons negatif. Alih-alih memperbaiki keluhan, Enzo malah meremehkan Ferruccio.

Dia menyebut masalah itu bukan berasal dari Ferrari 250 GT, tetapi karena Ferruccio tak becus mengemudi. Terlebih, menurut Enzo, Ferruccio lebih sering mengendarai traktor banding mobil sport. Bahkan, beberapa versi menyebut, dia menyuruh Ferruccio lebih baik berjalan kaki saja kalau tidak suka dengan mobil buatannya.

Jelas, mendengar perkataan dan hinaan seperti itu, Ferruccio geram. Dia pulang ke rumah dan memilih memperbaiki sendiri Ferrari 250 GT itu. Hingga akhirnya, masalah terpecahkan.

Sumber: cnbcindonesia

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours