Sindikat Narkoba Internasional Incar Ibu-Ibu Jadi Kurir

Estimated read time 2 min read
Sindikat Narkoba Internasional menjadi ancaman serius bagi berbagai negara, termasuk Indonesia. Jaringan kriminal ini beroperasi lintas batas negara, menyelundupkan dan mengedarkan narkotika dengan berbagai cara. Operasi mereka seringkali memanfaatkan celah hukum dan geografis untuk menghindari penangkapan, melibatkan perekrutan kurir dari berbagai negara, termasuk Indonesia.
Badan Narkotika Nasional (BNN) RI terus berupaya memberantas jaringan narkoba internasional yang semakin meresahkan. Kepala BNN RI, Komjen Pol Marthinus Hukom, mengingatkan bahwa bahaya narkoba kini mengintai seluruh lapisan masyarakat. Bahkan, sindikat narkoba internasional kini mengincar ibu-ibu sebagai kurir.
“Jadi bukan saja pengguna tapi juga ibu-ibu menjadi sasaran target daripada sindikasi narkoba internasional dan mereka di gunakan untuk menjadi kurir antar pulau, antar benua termasuk di Indonesia,” kata Marthinus dalam peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Kamis (26/6/2025) malam.

Modus Operandi Sindikat Narkoba Internasional

Sindikat narkoba internasional menggunakan berbagai modus operandi untuk menjalankan aksinya. Mereka merekrut kurir dari berbagai kalangan, termasuk Warga Negara Indonesia (WNI), dengan iming-iming uang yang besar, meskipun mereka menyadari risikonya. Selain itu, mereka juga memanfaatkan teknologi komunikasi canggih untuk menghindari deteksi dan menyamarkan barang haram dalam berbagai kemasan.
Mabes Polri menduga adanya sindikat perekrutan kurir narkoba internasional di Indonesia. Motivasi WNI untuk menjadi kurir bervariasi, seringkali karena iming-iming uang yang besar, meskipun mereka menyadari risikonya.
Beberapa contoh sindikat yang telah terungkap antara lain Sindikat Golden Triangle dan Golden Peacock yang berhasil dibongkar oleh BNN pada Oktober 2024. Selain itu, ada juga Sindikat Malaysia-Makassar yang memanfaatkan wanita sebagai kurir untuk menyelundupkan narkoba dari Malaysia ke Makassar, Indonesia, dengan menyembunyikan narkoba dalam pembalut.

Dampak Narkoba pada Generasi Muda

Marthinus Hukom mengatakan, fenomena ibu-ibu yang menjadi kurir narkoba merupakan peringatan serius bagi moral dan masa depan bangsa. Pasalnya, ibu adalah fondasi moral dan agen utama pendidikan dalam keluarga.
“Karena kalau di bayangkan kalau narkoba sudah menyasar para ibu-ibu bagaimana kita menggantung masa depan generasi muda kita ini. Padahal kita tahu sendiri bahwa ibu-ibu adalah basis pendidikan moral kita. Itu kira-kira sepertinya,” ucap dia.
Marthinus kemudian mengajak semua pihak, termasuk aparat, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk tidak menganggap enteng fenomena ini. “Jadi saya dan BNN dan saya mengajak semua stakeholder melihat ini sebagai satu problem-problem yang tidak boleh dianggap enteng,” ucap dia.
SUMBER: Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours