Sekelompok Warga Binaan tampak sibuk menenun lidi sawit yang dipadukan dengan kerangka bambu pilihan.
Dari tanganātangan terampil mereka lahir beragam produk, mulai tudung saji, penutup bosara, hingga keranjang pakaian. Bukti kreativitas tak pernah terkungkung ruang.
Kegiatan kemandirian ini di gelar rutin saban pekan. Bukan sekadar mengisi waktu, pelatihan tersebut di rancang sebagai batu loncatan agar para warga binaan pulang dengan bekal keterampilan sekaligus mental wirausaha.
Gemerisik anyaman terdengar lembut di Ruang Bimbingan Kerja (Bimker) Rutan Kelas IIB Pangkajene, Sulawesi Selatan (Sulsel), Selasa 1 Juli 2025. Di balik tembok tinggi,
āHarapan kami, keterampilan ini menjadi modal hidup setelah bebas nanti. Mereka pulang dengan pengalaman dan kecakapan memulai usaha sendiri,ā ujar Kepala Rutan Pangkajene, Irphan Dwi Sandjojo.
Tak sekadar di ajari, peserta yang produknya laris juga mendapat premi dari keuntungan penjualan. Skema ini di harap memantik semangat berkarya sekaligus membangun rasa percaya diri.
āPremi itu bentuk apresiasi. Semakin giat, semakin besar pula yang mereka terima,ā sambung Irphan.
Pendampingan intensif petugas membuat setiap tahapan dari pemilihan bambu, penghalusan lidi, hingga proses anyaman berlangsung teliti. Tak sedikit warga binaan yang kini terampil menciptakan pola rumit, menandai lahirnya bakatābakat baru di balik sekat kebebasan.
Menurut Irphan, hasil kerajinan tersebut bukan hanya bernilai ekonomi, tetapi juga sarat nilai rehabilitasi.
āKemandirian, disiplin, dan kepercayaan diri adalah fondasi agar mereka mampu menghadapi tantangan ketika kembali ke masyarakat,ā tutur Irphan.
Geliat Ekonomi Kreatif Warga Binaan
Pengelola Rutan Pangkajene berkomitmen memperluas akses pemasaran baik melalui pameran lokal maupun platform daring agar produk warga binaan mendapat tempat di pasar yang lebih luas. Langkah ini di harapkan menciptakan mata rantai ekonomi kreatif yang inklusif, sekaligus mematahkan stigma negatif eks-narapidana di tengah masyarakat.
Dengan lidi sawit di tangan, para warga binaan Rutan Pangkajene sedang menenun bukan sekadar kerajinan, melainkan masa depan yang lebih cerah. Sebab, di balik sekat kebebasan, harapan tetap bisa tumbuh dan teranyam menjadi pundi kehidupan baru.
SUMBER: Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours