Resor pantai mewah di Korea Utara yang baru di buka, Wonsan Kalma, di putuskan di tutup untuk turis asing. Pengumuman itu di sampaikan administrasi pariwisata negara itu pada minggu ini. Hanya beberapa hari setelah diplomat tinggi Rusia mengunjungi daerah tersebut.
Resor tepi laut di pesisir timur Korea Utara itu merupakan proyek kesayangan pemimpin Korut Kim Jong Un. Tempat itu di buka pertama kali untuk turis domestik secara meriah pada Selasa, 1 Juli 2025. Di juluki “Waikiki-nya Korea Utara” oleh media Korea Selatan, Zona Wisata Pesisir Wonsan Kalma tampaknya di penuhi hotel-hotel bertingkat tinggi dan taman air, dan di klaim dapat menampung sekitar 20.000 orang.
Media pemerintah sebelumnya mengatakan kunjungan rombongan wisatawan Rusia ke Wonsan di perkirakan akan di lakukan dalam beberapa bulan mendatang. Namun setelah kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov. Administrasi Pariwisata Nasional Korea Utara mengatakan “turis asing untuk sementara tidak di terima” tanpa merinci lebih lanjut. Dalam sebuah pernyataan yang diunggah di situs web resmi minggu ini.
Proyek Resor Kebanggaan Korea Utara
Media pemerintah Korea Utara sebelumnya menggambarkan resor pantai itu sebagai tempat menginap dengan hotel dan hostel yang mampu menampung hampir 20 ribu tamu, baik domestik maupun asing. Resor itu di lengkapi fasilitas untuk berenang di laut, olahraga dan rekreasi, serta layanan katering komersial dan publik.
Kim menunjukkan minat yang besar dalam mengembangkan industri pariwisata Korea Utara selama masa-masa awal kekuasaannya. Menurut para analis, dan kawasan resor pantai menjadi fokus khusus. Pada pekan sebelum pembukaan, saat merayakan penyelesaian pembangunan resor pantai tersebut. Kim Jong Un menyebutnya sebagai salah satu prestasi terbesar negara tersebut tahun ini.
“Saat banyak pekerja dari negara tersebut bercita-cita melakukan perjalanan ke objek wisata yang luar biasa, yang tak tertandingi di dunia, banyak tamu mengunjungi zona tersebut pada hari pertama layanannya,” kata KCNA, di kutip dari Korea Times, Rabu, 2 Juli 2025.
Ia juga menyampaikan bahwa Korea Utara akan membangun lebih banyak zona wisata berskala besar “dalam waktu sesingkat mungkin”.
Pengerjaan Proyek Terhambat Covid-19
Proyek yang dimulai pada 2014 itu selesai setelah pembangunannya di hentikan karena kekurangan material yang di sebabkan sanksi internasional dan merebaknya COVID-19 pada awal 2020. Sementara, mengutip BBC, Wonsan merupakan tempat banyak elit Korea Utara mendirikan vila pribadinya, termasuk Kim Jong Un.
Selain itu, tempat tersebut juga pernah jadi tempat uji coba rudal. Hal itu jadi poin lain yang selalu dibangga-banggakan rezim Kim Jong Un selama memerintah, selain program senjata nuklirnya.
Sebelumnya, kantor berita Rusia Tass melaporkan sekelompok wisatawan Rusia akan mengunjungi zona wisata Wonsan Kalma untuk pertama kalinya. Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan, jumlah wisatawan asing yang mengunjungi daerah itu mungkin tidak memenuhi harapan Korea Utara karena transportasinya yang buruk.
Menurut kementerian, hingga 170 wisatawan asing kemungkinan akan mengunjungi zona itu setiap hari, mengingat rute penerbangan yang menghubungkan Pyongyang dan Kota Vladivostok di Rusia timur terbatas. Menjelang kunjungan Lavrov baru-baru ini, Rusia mengumumkan akan memulai penerbangan dua kali seminggu antara Moskow dan Pyongyang.
Pariwisata Ladang Uang Korea Utara
Beberapa pengamat mengatakan ini adalah cara mudah bagi Pyongyang untuk mendapatkan uang. Sementara turis asing di izinkan masuk, rombongan tur sebagian besar cenderung datang dari Tiongkok dan Rusia, negara-negara yang telah lama menjalin hubungan persahabatan dengan Pyongyang.
“Saya berharap ini mungkin menandakan pembukaan kembali yang lebih luas untuk pariwisata internasional, tapi sayangnya, itu tampaknya tidak terjadi untuk saat ini,” Rowan Beard, salah satu pendiri Young Pioneer Tours, mengatakan pada BBC.
Pariwisata dari luar negeri terpukul selama pandemi COVID-19, dengan Korut menutup perbatasannya pada awal 2020. Negara itu tidak mengurangi pembatasan hingga pertengahan 2023 dan menyambut pengunjung Rusia setahun kemudian.
Negara itu di buka untuk lebih banyak pengunjung Barat pada Februari 2025, ketika turis dari Inggris, Prancis, Jerman, dan Australia berkendara melintasi perbatasan dari Tiongkok. Namun, Korea Utara tiba-tiba menghentikan pariwisata beberapa minggu kemudian tanpa mengatakan alasannya.
SUMBER: Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours