Jokowi Bukan Kopassus Tapi Keberaniannya Lebihi Semua Jenderal – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto kembali memuji-muji Presiden Joko Widodo (Jokowi). Prabowo menilai mantan Wali Kota Solo itu adalah sosok pemberani yang melebihi semua jenderal.
“Kadang-kadang saya sebagai mantan tentara aku lihat beliau [Jokowi] ini tidak pernah Kopassus, tidak pernah, tapi keberaniannya mungkin melebihi semua jenderal gitu. Enggak bergeming, terus. Beliau diejek, beliau dihina, terus,” kata Prabowo di Pondok Pesantren Minhajurrasyidin, Jakarta Timur, Selasa (7/11).
Prabowo cerita, suatu ketika Presiden Jokowi pernah meminta kepadanya untuk melakukan hilirisasi. Sebab, jika tidak dilakukan hilirisasi, maka rakyat tidak akan makmur.
Baca Juga : Resmi, Tol Tebing Tinggi-Indrapura dan Indrapura-Lima Puluh Beroperasi Tepat di Hari Pahlawan
Jokowi Bukan Kopassus Tapi Keberaniannya Lebihi Semua Jenderal
“Karena itu saya mantap saya bersatu dengan Pak Jokowi, saya akan melanjutkan perjuangannya Pak Jokowi,” ucapnya.
Menurut Bacapres Koalisi Indonesia Maju ini, hilirisasi membuat Indonesia berdikari. Dia berkata, produk buatan anak bangsa mesti diutamakan.
“Ini yang membuat kita berdiri di atas kaki kita sendiri. Kita harus dan kita bisa dan kita akan punya mobil buatan Indonesia sendiri. Buatan anak-anak Indonesia sendiri,” ujarnya.
Prabowo Sebut Ada Menteri-menteri Neolib di Kabinet Jokowi, Siapa Saja?
Bakal calon presiden Prabowo Subianto mengungkapkan ada menteri di kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin yang berpaham neoliberalisme atau neolib. Hal itu diungkapkan Prabowo saat paparan di dalam pidatonya saat Rakernas Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) 2023, Selasa (7/11/2023).
Mulanya, Prabowo sedang memaparkan slide berkaitan dengan Jokowinomics: Aplikasi Nyata Ekonomi Pancasila oleh Presiden Jokowi. Menurutnya, hal itu berhasil membela rakyat Indonesia.
“Kalau melihat data ini, ya sudahlah, harus diakui bahwa Presiden Jokowi dan pemerintahan yang beliau pimpin, ya berhasil membela rakyat Indonesia,” kata Prabowo memaparkan slide dilihat di kanal YouTube LDII TV.
Prabowo lantas menceritakan bagaimana jalannya sidang kabinet. Menurut Prabowo, Jokowi selalu memikirkan kebijakan-kebijakan yang pro rakyat.
“Saya rival yang dikalahkan, begitu saya masuk kabinet saya lihat, kan saya hadir sidang kabinet. Saya lihat kebijakan-kebijakan selalu memikirkan bagaimana rakyat kecil, bagaimana orang miskin. Itu selalu fokus beliau,” kata Prabowo.
Baca Juga : Memahami Visi Misi Ganjar-Mahfud
Namun, di luar kebijakan Jokowi yang pro rakyat kecil itu, ada menteri-menteri yang neolib. Prabowo enggan mengungkapkan siapa menteri-menteri yang dimaksud.
“Ada juga menteri-menteri yang neolib itu, gue enggak sebut siapa namanya. Enggak boleh dong, enggak etis karena kan kita harus kompak, tapi neolib gimana?” kata Prabowo disambut tawa.
Prabowo lalu mencontohkan saat menteri-menteri neolib tersebut berkomunikasi dengan Presiden. Salah satunya saat membahas utang negara.
“Selalu aku lihat kadang-kadang coba-coba ‘uh bapak presiden’ intinya enggak usah, enggak, harus. Nanti utang kita terlalu banyak, utang kita salah satu terendah di dunia sekarang,” kata Prabowo.
Di Depan Prabowo, Jokowi Sebut Indonesia Butuh Pemimpin Kuat
Hadir juga Presiden Jokowi dalam Rakernas LDII 2023 di Grand Ballroom Minhaajurrosyidiin, Jakarta Timur. Saat menyampaikan sambutan, Jokowi menyebut, dengan tantangan global yang akan dihadapi di masa depan, Indonesia membutuhkan pemimpin kuat.
Tak hanya itu, kata Jokowi, Indonesia juga membutuhkan pemimpin yang memiliki karakter mau merangkul, kompak, dan solid untuk mencapai Indonesia Emas 2045.
“Sekali lagi, dibutuhkan kepemimpinan nasional yang kuat. Kepemimpinan nasional yang mempersatukan, kepemimpinan nasional yang mau merangkul semuanya untuk kekompakkan, kesolidan, untuk persatuan negara ini dalam mencapai sebuah cita-cita besar. Indonesia Emas 2045,” ujar Jokowi.
Baca Juga : Polisi Tangkap Dua Pencuri yang Bobol 10 Rumah Warga di Depok
Usai acara, Jokowi tak menjawab dengan lugas saat ditanya oleh awak media, apakah pemimpin kuat tersebut merujuk ke Prabowo Subianto. Dia hanya mengatakan, tantangan yang dihadapi Indonesia semakin sulit sehingga dibutuhkan kepemimpinan kuat.
“Karena yang kita hadapi tantangan-tantangan yang berat, tantangan-tantangan eksternal yang sulit diprediksi, tantangan-tantangan yang sulit dihitung,” ujar Jokowi usai acara.
“Kadang-kadang munculnya tiba-tiba, munculnya tanpa diprediksi sehingga sekali lagi, dibutuhkan kepemimpinan yang kuat, leadership yang kuat dibutuhkan,” sambung dia.
Credit : Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours