SMKN 2 Cirebon Kembangkan Bisnis Baru Usai Mendapat Printer 3D –
Era digital memudahkan seseorang untuk dapat mengembangkan inovasi bisnis di sektor wirausaha. Upaya menumbuhkan jiwa usaha di kalangan pelajar menjadi daya tarik kalangan akademisi.
Seperti yang dilakukan Universitas Prasetiya Mulya (Prasmul) Jakarta yang turun langsung memberikan pelatihan kepada 20 guru di SMKN 2 Kota Cirebon. Mereka dilatiha memanfaatkan teknologi.
“Teknologinya printer 3D yang sekarang sudah murah dan mudah dijangkau. Printer yang kami beri ini untuk membantu efisiensi sebelum produknya dibuat dalam skala massal. Kalau misalnya dilihat tidak cocok ya buat lagi,” ujar Ketua Tim Pelatihan dari Universitas Prasetiya Mulya Anastasia Ary Noviyanti, Rabu (15/11/2023).
Novi mengatakan, para guru selama dua hari diberi pelatihan aplikasi human centered design dan teknologi 3D Printing. Dalam pelatihan tersebut, para guru mendapat pelatihan pengoperasian 3D printing.
Pada pelatihan ini, menggunakan alat bantu pendekatan Human Centered Design, inovasi, kewirausahaan dan teknologi printer 3D. Guru yang dilatih dibebaskan membuat prototipe usaha sesuai jurusan yang ada di sekolah.
“Dibuat prototipe dulu jika hasil kurasi kurang bisa dibuat lagi sebelum nantinya diproduksi massal. Hasil dari pelatihan ini akan ditularkan ke seluruh siswa di sekolah,” ujarnya.
Novi mengatakan, pihak kampus juga menghibahkan tiga unit printer 3D yang akan menjadi sarana tambahan dalam pengembangan usaha. Para guru bisa mengarahkan siswa membuat proyek bisnis dari mulai ide sampai jadi prototipe menggunakan printer 3D.
Selain itu, para guru diharapkan agar menggeser mainset berfikir bahwa setiap produk usaha karena membutuhkan pasar. Oleh karena itu, pendekatan human centered design dianggap solusi.
“Pentingnya pelatihan guru karena salah satu materinya adalah mendesain gambar 3 dimensi di aplikasi editing. Misalnya di jurusan tata boga para siswa bisa membuat piring dengan tampilan unik dan estetik atau kemasan produk kue menggunakan printer 3D sebelum produksi massal. Guru minimal tahu cara mengoperasikan aplikasi corel atau fusion atau skechtup karena harus bisa mendesain 3 dimensi sebelum diprint,” kata Novi.
SMKN 2 Cirebon Kembangkan Bisnis Baru Usai Mendapat Printer 3D
+ There are no comments
Add yours