Suku Baduy Minta Perlindungan Masyarakat Adat

Estimated read time 2 min read

Suku Baduy meminta pemerintah memberi perlindungan kepada mereka dengan menerapkan undang-undang masyarakat adat ataupun desa adat. Selain mampu melindungi, juga melestarikan alam sebagai tempat hidup.

Dengan penerapan undang-undang masyarakat adat, keberadaan masyarakat Baduy dapat terlindungi dan lestari, tidak terhimpit oleh perusakan alam.

Pelestarian alam di Ujung Kulon juga harus di jaga, karena menjadi jantung hutan di Banten serta lokasi hidupnya badak bercula satu.

Pelestarian alam dan hutan yang ada di Banten juga minta dijaga, seperti berada di Pulomanuk, Gunung Honje hingga Gunung Pulosari.

“Kami hoyong (kepingin) di akui, di lindungi, hoyong di khususkan RUU desa adat, perda adat, maupun tingkat Lebak, tingkat provinsi, tingkah nasional. Kami hoyong di percepatna (di percepat),” ujar Jaro Oom yang menjabat Jaro Pamarentahan Baduy, Sabtu, (03/05/2025).

Masyarakat Kanekes juga berharap di sediakan obat anti bisa di sekitar desa nya, sehingga ketika ada Suku Baduy yang di gigit ular, segera bisa di tolong dan selamat.

“Khususnya mah masyarakat Baduy bersentuhan dengan medis, kami hoyong (ingin) di fasilitasi kesehatanana, dina (dari) masalah khususna mah, bisi (kalau) kami kacocok (kegigit) ular,” terangnya.

Janji Andra Soni ke Suku Baduy

Gubernur Banten yang di sebut Bapak Gede oleh masyarakat Baduy, berjanji akan melestarikan alam di wilayahnya.

Dirinya pun langsung memerintahkan ke dinas kesehatan untuk menyediakan abat anti bisa ular di sekitar desa adat Suku Baduy.

“Untuk obat anti bisa ular, untuk di sediakan di sekitar desa, di puskesmas terdekat,” ujar Gubernur Banten, Andra Soni, Sabtu, (03/05/2025).

Seba Baduy 2025 sendiri masuk kedalam Seba Gede, di ikuti oleh 1.769 masyarakat Kanekes. Di mana, 69 nya merupakan masyarakat Baduy Dalam yang mengenakan pakaian serba putih dan berjalan kaki dari Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Menuju Pendopo Lama Gubernur Banten di Kota Serang.

Andra Soni menerima laksa dari masyarakat adat Baduy. Laksa merupakan intisari padi hasil panen seluruh warga Baduy yang di satukan dan di keringkan. Laksa adalah simbol utuhnya keluarga Baduy.

“Kita jadikan ini bukan sebagai tontonan tetapi sebagai tuntunan. Mereka datang membawa pesan tentang alam, harmoni dengan alam dan mereka membawa pesan tentang bagaimana kita bisa terus menjadi saudara.

 

SUMBER: Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours