Selama lebih dari tiga dekade, sejumlah ilmuwan memperdebatkan satu pertanyaan besar, apakah kepunahan Dinosaurus memang mulai terjadi sebelum akhirnya asteroid menghantam Bumi 66 juta tahun lalu?
Di kutip dari Live Science, Sabtu (3/5/2025), sejumlah peneliti dari University College London pun berusaha menjawab pertanyaan tersebut. Hasilnya, berdasarkan studi baru yang sudah di terbitkan, dinosaurus ternyata sebenarnya masih bisa berkembang.
Menurut penulis utama studi tersebut Chris Dean, dugaan soal yang sudah mendekati kepunahan kemungkinan besar di sebabkan oleh data fosil yang tidak akurat.
“Penelitian kami menunjukkan bahwa ide tersebut mungkin hanya ilusi akibat kurangnya rekaman fosil dari periode kritis itu,” ucap Chris.
Dalam studinya, Chris bersama tim menganalisis sekitar 8.000 fosil dari Amerika Utara yang berasal dari dua periode penting di akhir zaman kapur, yakni usia Campanian (83,6 hingga 72,1 juta tahun lalu) dan Maastrichtian (72,1–66 juta tahun lalu).
Kemudian, fokus penelitian tertuju pada empat famili dinosaurus populer: Ankylosauridae, Ceratopsidae Hadrosauridae , dan Tyrannosauridae.
Lalu, mereka mengembangkan model untuk meneliti lebih lanjut soal kemungkinan masa hidup dinosaurus tersebut. Hasilnya, analisis menemukan kalau keempat famili dinosarus itu masih tetap tersebar luas dan masih umum di temukan.
Dengan kata lain, mereka sebenarnya tidak menunjukkan tanda-tanda alami menuju kepunahan, sebelum asteroid menabrak Bumi.
Menurut studi ini, penurunan jumlah fosil dari periode Maastrichtian lebih di sebabkan oleh kondisi geologis yang tidak mendukung proses fosilisasi.
Penyebab Fosil Dinosaurus Jarang Di temukan
Salah satu penyebabnya adalah penyusutan Western Interior Seaway, lautan purba yang pernah membelah Amerika Utara dari Teluk Meksiko hingga Kutub Utara.
Bersamaan dengan itu, pembentukan Pegunungan Rocky yang di mulai sekitar 75 juta tahun lalu juga turut mengganggu proses pelestarian fosil.
Selain itu, banyak lapisan batuan dari periode Maastrichtian di Amerika Utara tidak terpapar secara alami atau tertutup vegetasi lebat. Menyulitkan para paleontolog untuk menemukan fosil dari masa tersebut.
Kondisi itu yang kemudian membuat ada anggapan kalau dinosaurus sebenarnya sudah menuju kepunahan, meski tidak ada asteroid.
Kendati demikian, studi terbaru ini malah makin memperkuat hipotesis kalau asteroid adalah penyebab utama kepunahan dinosaurus.
Bahkan, menurut salah satu peneliti, jika bukan karena asteroid, dinosaurus mungkin masih hidup berdampingan dengan mamalia dan reptil.
SUMBER: Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours