Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot Demi Jaga Netralitas, Pengamat: Sesuai Keinginan Publik

Estimated read time 2 min read

Baliho Ganjar-Mahfud Dicopot – Langkah Penjabat (PJ) Gubernur Bali, Irjen (Purn) Sang Made Mahendra Jaya menginstruksikan mencopot baliho Ganjar Pranowo – Mahfud Md saat kunjungan Pilpres 2024 dinilai positif. Upaya tersebut dinilai sesuai keinginan publik yang ingin Pilpres 2024 agar Presiden Jokowi tetap netral.

“Kunker Jokowi itu untuk menjaga netralitas hal yang bagus, positif-positif saja. Itu yang memang diinginkan publik,” ungkap kata Pengamat politik Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

 

Baca Juga : Lionel Messi Sukses Raih Ballon d’Or Kedelapan, Hanya Satu Trofi Paling Bergengsi yang Belum Bisa Diraih La Pulga

 

Ujang menilai Pj Gubernur sudah tepat menjalankan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai upaya menjaga netralitas aparat negara di Pilpres 2024. Hal tersebut menjadi Upaya yang sesuai dengan harapan masyarakat.

“Untuk menjaga netralitas sesuai perintah Presiden untuk semuanya netral. Itu sesuatu yang bagus, sesuatu yang positif dilakukan,” ungkapnya.

 

3 Lokasi

Spanduk dan baliho yang dicabuti itu berada di tiga lokasi yang akan dilalui Presiden Jokowi. Presiden Ketujuh RI itu akan mengunjungi Gianyar untuk kunjungan kerja di SMK Negeri 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan.

Pencabutan APK juga dilakukan petugas di kawasan Renon, Denpasar, tepatnya di lokasi makan siang Presiden Jokowi dan rombongan sebelum bertolak ke Nusa Dua.

Upaya aparat dalam penggeseran APK tidak memandang bulu. APK semua pihak tanpa terkecuali digeser sementara karena belum memasuki masa kampanye sesuai aturan KPU.

 

Baca Juga : SMRC: Restu Jokowi Tak Banyak Pengaruhi Elektabilitas Gibran, Ganjar Masih Bisa Mengejar

 

Langkah tersebut juga tepat agar menghindari berbagai tuduhan yang dapat dialamatkan kepada Jokowi. Hal itu mengingat Jokowi sudah menyampaikan kepada seluruh aparatur negara untuk bersikap netral.

“Untuk menghindari tuduhan-tuduhan yang spekulatif terhadap presiden yang dianggap nanti mendukung pihak tertentu, berat sebelah dan lain sebagainya,” ucap Ujang.

 

Netral

Lebih lanjut, dia menyebut langkah tersebut sebenarnya sesuai dengan keinginan masyarakat agar aparat negara bersikap netral termasuk presiden. Dengan begitu, kompetisi Pilpres dapat berjalan dengan adil.

 

Baca Juga : Akar Rumput PDIP Kecewa Gibran Membelot, Prabowo: Kader Saya Juga Banyak Diambil Pihak Lain

 

Seperti diketahui, sebelumnya PJ Gubernur, (Pj) Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya mengklarifikasi beredarnya video penggeseran APK sementara salah satu Calon Presiden (Capres) kala Jokowi melajukan kunjungan kerja. Langkah itu diambil untuk menjaga netralitas dan estetika tetap terjaga.

“Yang dilakukan adalah menggeser sementara alat sosialisasi berupa baliho tersebut agar estetika terjaga,” ujar Mahendra.

 

Credit : Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

3Comments

Add yours

+ Leave a Comment