BENCANA Banjir Longsor di Sidimpuan
Beritapatriot – BENCANA Banjir-Longsor di Sidimpuan: 164 Rumah Rusak, 1.054 Warga Mengungsi, Satu Orang Tewas, Sisa-sisa bencana banjir bandang dan
longsor yang terjadi di Padangs idimpuan masih berserakan di tengah jalan hari ini Sabtu (15/3/2025). Kepolisian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan
TNI telah turun membersihkan jalan dan membuka akses yang sempat tertutup tanah mau pun pohon.
Amatan tribun-medan.com dari video yang beredar banyak rumah yang rusak akibat banjir bandang yang juga mengakibat air sungai Batang Ayumi meluap hingga masuk ke permukiman warga.
Diketahui, pada Rabu (13/3/2025) malam sekitar pukul 23.00WIB, longsor disertai terjangan air menghantam 5 kecamatan di Kota Sidimpuan. Di antaranya Kecamatan Padangaidimpuan Batunadua;
Adapun kelurahan atau desa yang terdampak yakni Kelurahan Sadabuan, Kelurahan Tobat, dan Kelurahan Kantin di Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
Lalu, Kelurahan Ujung Padang, Kelurahan Aek Tampang, Kelurahan Losung, Kelurahan Sitamiang Baru di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, kemudian Gg. OtoaYana,
Gg. Salak permai, Gg. Tanggal, Gg. libers – Kawasan Hapinis Kelurahan Batunadua Julu di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
Korban jiwa
Bencana ini menyebabkan 1.054 warga terdampak telah mengungsi dan tinggal di tenda darurat. Ratusan rumah warga juga mengalami kerusakan ringan mau pun berat.
“Hujan dengan curah hujan tinggi mengakibatkan Sungai Batang Ayumi meluap. Meluapnya itu menyebabkan banjir dan tanah longsor di Kota Padang Sidempuan
BENCANA Banjir-Longsor di Sidimpuan: 164 Rumah Rusak, 1.054 Warga Mengungsi, Satu Orang Tewas
dengan ketinggian mencapai 100 centimeter,” kata Kepala Bidang Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut, Sri Wahyuni Pancasilawati Sri Wahyuni.
Sri Wahyuni mengatakan ada dua kecamatan yang terdampak cukup parah. Kecamatan tersebut yakni Padang Sidempuan Utara berjumlah 472 jiwa dan Padang Sidempuan
Selatan sebanyak 582 orang. “Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Sementara yang meninggal ada satu orang,” ucapnya.
Hujan dengan intensitas tinggi tersebut, juga mengakibatkan tanah longsor yang membuat fasilitas umum seperti jalan nasional terputus.
Seperti Jalan Padang Sidempuan Batunadua tertimbun longsor. Lalu, jalan nasional di kawasan Hapinis Kelurahan Batunadua Julu dekat Simpang Batu Bola juga tertimbun longsor.
“Kami melakukan pendataan assesment di lokasi kejadian dan mengevakuasi masyarakat yang terdampak banjir. Organisasi perangkat daerah juga telah mendirikan posko kesehatan,
dapur umum, dan tenda di beberapa lokasi.
Saat ini banjir mulai berangsur surut di lima kecamatan di Kota Padang .
Masyarakat setempat dibantu oleh pemda, TNI, dan Polri sedang dalam proses pembersihan material sisa banjir dan longsor.
Mayat Ditemukan di Pinggir Sungai Batang Angkola
Saat menarik papan dari tumpukan sampah, dia melihat kaki manusia mengambang di permukaan air.
Penemuan mayat ini segera dikabarkannya ke Kepala Desa dan kepada warga di sekitar ‘pantai’ pengambilan batu dan pasir tersebut. Tak lama kemudian warga sudah ramai di lokasi.
Sebanyak 164 rumah rusak dalam bencana alam di Padangsidimpuan, Kamis (13/3/2025) dini hari.
Pejabat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padangs idimpuan, Dedi Iriansyah menerangkan, saat ini pihaknya terus memperbarui laporan terkait dampak bencana alam ini.
Pejabat Sidimpuan Dedi Iriansyah memerinci, bangunan yang rusak berat akibat banjir dan tanah longsor berjumlah 20 unit, dan rusak ringan sebanyak 144 unit.
Dampak yang paling parah terjadi di Kelurahan Ujung Padang, Kecamatan Padang sidimpuan Selatan dengan sebanyak 8 bangunan rumah rusak berat, dan 18 rusak ringan.
Selain rumah, ada dua rumah ibadah yang terdampak dan rusak. Dan dua bangunan sekolah, serta dua bangunan usaha bengkel dan ternak ayam.
Baca juga : Deretan 5 Hantu Paling Mengerikan di Sumbar
Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut Dikerahkan
Namun, tak butuh waktu lama bagi pasukan tangguh dari Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut untuk bergerak.
Dipimpin oleh AKP Marihot Sitorus, 30 personel Brimob dikerahkan dalam operasi penyelamatan yang berpacu dengan waktu.
Dengan semangat pantang menyerah, mereka berjuang membersihkan tumpukan tanah, batu, dan batang pohon yang menghambat akses jalan utama.
Dalam gelapnya malam yang masih basah oleh hujan, suara alat berat berpadu dengan deru napas para personel yang tak kenal lelah.
Tak hanya sekadar membuka jalan, mereka juga mengevakuasi sebuah Honda CBR 150 cc yang terseret hingga ke jurang lima meter.
Saat mentari mulai mengintip dari balik bukit, pada pukul 07.00 WIB, jalan akhirnya kembali terbuka.
BENCANA Banjir-Longsor di Sidimpuan: 164 Rumah Rusak, 1.054 Warga Mengungsi, Satu Orang Tewas
Lalu lintas pun berangsur pulih, membawa kelegaan bagi warga yang sempat terisolasi.
dalam tugas bukan hanya soal teknik dan kekuatan fisik, tapi juga keberanian dan keyakinan.
“Kesigapan dan ketanggapan kalian adalah cerminan dari dedikasi Brimob Polda Sumut. Selalu utamakan keselamatan dan jangan pernah lupa berdoa. Setiap misi adalah amanah,” tegasnya.
Apresiasi datang dari berbagai pihak, termasuk Kapolda Sumut, Irjen Pol Whisnu. Melalui Plt. Kabid Humas Polda Sumut,
Kombes Pol Yudhi Surya Markus Pinem, ia menyampaikan rasa bangga atas kecepatan dan ketangguhan Brimob dalam menghadapi bencana.
Tak kalah penting, warga setempat pun tak bisa menyembunyikan rasa syukur mereka. Di tengah ancaman bencana yang datang tiba-tiba, kehadiran Brimob menjadi cahaya harapan.
Mereka bukan sekadar pasukan keamanan, tetapi juga penjaga ketenangan, pengawal kesejahteraan.
Di setiap rintik hujan yang jatuh malam itu, ada dedikasi yang tertulis. Dan di setiap jejak yang mereka tinggalkan di tanah longsor, ada bukti bahwa Brimob Polda Sumut selalu siap menjadi garda terdepan bagi rakyat.
Sumber : Tribun-medan.com
+ There are no comments
Add yours