Pertemuan Presiden FIFA dan FIFPRO dari berbagai belahan dunia. Menghasilkan satu kesepakatan soal jatah istirahat wajib pemain yang telah lama di nanti.
Meski begitu, terungkap tidak ada perwakilan organisasi terbesar yakni Asosiasi Pesepak Bola Profesional (FIFPro) yang di undang pada pertemuan hari itu. Klaim FIFA pun di pertanyakan legalitasnya.
FIFPro sendiri telah lama menyuarakan poin permasalahan istirahat pemain. Organisasi yang menaungi sekitar 65 ribu pemain dari seluruh dunia itu terus mendorong FIFA untuk mengkaji ulang hak pemain profesional yang semakin di potong.
FIFA sendiri, bersama para serikat pemain profesional di luar FIFPro. Mengatakan bahwa mereka telah mencapai “konsensus” mengenai persoalan jatah istirahat pemain. Dengan minimum wajib 72 jam antar pertandingan dan periode istirahat tiga minggu atau 21 hari setelah kompetisi berakhir.
Awal Permasalahan FIFA dan FIFPRO
Pada Juni 2024, FIFPro dan Asosiasi Pesepakbola Profesional Inggris (PFA), mengajukan gugatan terhadap FIFA ke Uni Eropa. Dengan tuduhan bahwa badan pimpinan Gianni Infantino itu telah menyalahgunakan posisinya dengan menambah kalender kompetisi yaitu Piala Dunia Antarklub 2025 tanpa persetujuan bersama.
FIFPro sendiri telah mengeluarkan 12 tuntutan wajib yang menyangkut kesejahteraan pemain sebelum gelaran Piala Dunia Antar Klub. Termasuk bahwa kewajiban memberikan jatah libur minimal empat pekan kepada para pemain di akhir musim.
Kemudian, FIFA membahas permasalahan ini bersama serikat pemain profesional. Dan berhasil mencapai kesepakatan tanpa melibatkan satupun perwakilan FIFPro.
Poin Kesepakatan FIFA
Pada pertemuan di New York, FIFA dan serikat pemain profesional telah menyepakati aturan istirahat bagi pemain profesional.
“Tercapai sebuah konsensus bahwa harus ada setidaknya 72 jam istirahat di antara pertandingan. Dan bahwa pemain harus memiliki periode istirahat atau libur minimal 21 hari di akhir setiap musim,” mengutip pernyataan FIFA melalui situs resminya.
Selain dua poin tersebut, FIFA juga turut membahas isu-isu terkait kesehatan pemain. Baik atlet pria maupun wanita pada pertemuan itu dan menghasilkan beberapa kesepakatan lainnya.
Meski begitu, FIFA sendiri masih bungkam soal alasan tak mengundang perwakilan FIFPro pada pertemuan Sabtu (12/7/2025) kemarin.
FIFA Menargetkan Lebih Banyak Kompetisi Tercipta
Pernyataan yang mengakui perlunya ada keseimbangan pada jadwal kompetisi dan jatah istirahat bagi pemain, tetap tidak menutup keinginan FIFA untuk membuat lebih banyak kompetisi ke depannya.
“Penting untuk menciptakan peluang bagi pemain dari seluruh dunia untuk berkompetisi di kompetisi-kompetisi papan atas, karena hal ini mendorong perkembangan sepak bola global,” tulis FIFA.
“Memberikan lebih banyak kesempatan bermain kepada pemain yang tidak berada di level internasional tertinggi juga di identifikasi sebagai prioritas.”
SUMBER: Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours