China Larang Iklan Mobil Otonom – Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi (Ministry of Industry and Information Technology/MIIT) China memperkenalkan serangkaian aturan yang membatasi apa yang dapat dijual dan bagaimana produsen atau merek mobil otonom mengiklankannya.
Bertujuan pada Aturan ini melarang penggunaan istilah-istilah populer seperti “smart driving,” “autonomous driving,” dan “intelligent driving” yang umum digunakan dalam promosi teknologi advanced driver assistance systems (ADAS) pada mobil. Sebagai gantinya, produsen di pasar China harus secara jelas menunjukkan posisi teknologi mereka
pada enam level otonomi Society of Automotive Engineers (SAE) dengan menggunakan kode-L yang sesuai.
Mengutip Carscoops, Minggu (20/4/2025), level 0 berarti tidak ada bantuan pengemudi sama sekali
dan Level 5 adalah mobil yang sepenuhnya otonom.
Baca Juga : Prediksi Liga Inggris Manchester United vs Wolverhampton
China Larang Iklan Mobil Otonom
Selain Mercedes-Benz Drive Pilot yang merupakan sistem Level 3,
hampir semua teknologi lain yang tersedia saat ini berada di Level 2, termasuk fitur Full Self-Driving Tesla.
Mari, Perubahan besar lainnya yang diumumkan oleh MIIT, menurut laporan Car News China,
termasuk larangan fitur remote-summon seperti Actually Smart Summon milik Tesla yang memungkinkan mobil bergerak tanpa pengemudi di belakang kemudi. Fitur ini sendiri sedang dalam penyelidikan di Amerika Serikat.
Maka MIIT juga mewajibkan agar sistem pemantauan pengemudi tidak dapat dinonaktifkan,
dan menekankan bahwa mobil harus melambat, menepi, atau mengaktifkan lampu hazard
jika tangan pengemudi tidak terdeteksi di kemudi selama 60 detik.
Imbas Kecelakaan Xiaomi SU7 yang Tewaskan 3 Orang

Uji beta publik untuk fitur ADAS baru melalui update perangkat lunak (OTA) juga dilarang. Selain itu, MIIT ingin merek-merek mengurangi frekuensi pembaruan OTA.
Di semua langkah ini diberlakukan beberapa minggu setelah kecelakaan tragis di Tiongkok yang menewaskan tiga orang mahasiswa.
Pengemudi dilaporkan menabrak tiang saat mengendarai Xiaomi SU7 pada kecepatan 96 km/jam,
beberapa detik setelah mengambil alih kendali dari sistem semi-otonom mobil listrik tersebut.
Kebijakan ini juga muncul di saat industri otomotif China sedang meningkatkan kemampuan teknologi ADAS mereka
dan gencar mempromosikannya untuk mendongkrak penjualan mobil baru.
Infografis Selamat Datang Era Mobil Listrik di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Sumber : Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours