Dokter Alumni UNS Gugur di Palestina usai Dibom Israel: Begini Ngerinya Kondisi Terbaru di Gaza

Estimated read time 2 min read

Dokter spesialis anestesi Palestina, Mueen Al Shurafa, meninggal dunia setelah rumahnya terkena hantaman bom Israel. Kabar duka ini disampaikan oleh dokter Kusumandaru, teman Mueen saat belajar pendidikan spesialis anestesi di Indonesia.

Universitas Sebelas Maret (UNS) selaku kampus yang menjadi almamater dari dokter tersebut juga turut mengungkapkan rasa belasungkawa.

“Pimpinan dan Segenap Keluarga Besar Universitas Sebelas Maret turut berduka cita atas wafatnya dr. Mueen Al Shurafa Dokter Spesialis Anestesi di Palestina Alumnus Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi Tahun 2018 Fakultas Kedokteran UNS,” tulis kampus tersebut melalui akun X resminya.

Dokter Kusumandaru mengungkapkan kesedihannya melalui akun Twitter, menyebut Mueen sebagai lulusan Indonesia yang menjadi martir. Aan, panggilan akrab dokter Kusumandaru, juga mengirim salam perpisahan kepada Mueen, mengenang masa-masa mereka sebagai teman belajar dan bekerja.

Mueen Al Shurafa adalah sosok yang penuh dengan kenangan baik bagi dokter Kusumandaru. Namun, ada dua hal yang paling diingat tentang Mueen. Pertama, Mueen adalah seorang patriot yang memiliki semangat kuat untuk membantu warga Palestina.

 

Baca Juga : Airlangga Hartarto Bicara soal Peluang Bobby Nasution Bergabung ke Golkar

 

Dokter Mueen kembali ke Palestina

Setelah menyelesaikan pendidikan sebagai dokter spesialis, Mueen mendapat tawaran untuk tinggal di Indonesia, tetapi ia menolaknya karena keinginannya untuk kembali ke Palestina dan membantu masyarakat di sana.

Dalam kenangannya, Aan menulis bahwa Mueen adalah sosok yang pemberani. Meskipun memiliki kesempatan untuk tinggal di Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya, Mueen tetap teguh pada tujuan untuk kembali ke Palestina dan melakukan kontribusi positif bagi warga di sana. Aan menghormati keberanian Mueen dalam mengambil keputusan tersebut.

Dalam akhir pesannya, Aan mengirimkan doa untuk para syuhada, termasuk Mueen Al Shurafa. Aan berharap agar mereka yang telah gugur dalam perjuangan untuk Palestina mendapatkan tempat yang mulia di sisi Allah.

Selain itu, Kantor Media Pemerintah baru saja mengeluarkan pernyataan tentang situasi di Gaza.

Dikutip dari Al Jazeera, berikut adalah beberapa poin pentingnya:

Rata-rata rumah sakit menerima satu korban luka setiap menitnya dan 15 mayat setiap jamnya.

Rata-rata enam anak dan lima wanita terbunuh setiap jamnya.

  1. Hampir 70 persen penduduk Gaza telah mengungsi secara paksa dari rumah mereka akibat pengeboman dan serangan Israel.
  2. Sekitar 30.000 ton bahan peledak digunakan oleh Israel dalam pengeboman – rata-rata 82 ton per kilometer persegi.
  3. Setengah dari rumah sakit dan 62 persen pusat kesehatan primer tidak beroperasi.
  4. 50 persen unit rumah telah rusak akibat pemboman dan serangan; 10 persen tidak dapat dihuni.
  5. Sepertiga sekolah rusak dan sekitar 9 persen tidak berfungsi.
  6. 14 persen masjid di Jalur Gaza telah rusak dan 5 persen hancur total.

Credit : Suara.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours