IHSG 3 Juni 2025 Menghijau, Tapi Tak Mampu Bertahan Lama

Estimated read time 3 min read

Laju Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG 3 Juni ini langsung meloncat naik pada awal perdagangan Selasa. Namun tak lama kemudian IHSG mengalami tekanan dan terjun ke zona merah. Gerak IHSG ini berlawanan arah dengan bursa Asia dan Wall Street.

Mengutip data RTI, IHSG di buka naik ke posisi 7.071,35 dari penutupan sebelumnya 7.065,06. Pada pukul 09.15 WIB, indeks saham ternyata tak mampu mempertahankan posisi dengan turun 0,62% atau 42,65 poin ke posisi 7.021,45.

Indeks LQ45 terpangkas 0,93% ke posisi 788,43 Sebagian besar indeks saham acuan juga terbakar.

Pada awal perdagangan Selasa ini, IHSG berada di level tertinggi 7.090,35 dan level terendah 7.013,79.

Sebanyak 285 saham memerah sehingga membebani IHSG. Selain itu, 161 saham menguat dan 192 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 206.973 kali dengan volume perdagangan 4,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 2,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.251.

Mayoritas sektor saham memerah kecuali sektor saham basic naik ke zona hijau dengan menguat tipis 0,09%. Sektor saham infrastruktur menjadi pemberat utama dengan turun 1,11%, sektor saham teknologi juga susut 0,89%, sektor saham industri merosot 0,87%.

Pada perdagangan kemarin, IHSG di tutup anjlok pada perdagangan Senin (2/6/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham yang tertekan.

Mengutip data RTI, IHSG pada Senin merosot 1,54% ke posisi 7.065,06. Indeks LQ45 terpangkas 2,31% ke posisi 795,95. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Prediksi IHSG 3 Juni Hari Ini

Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman menuturkan, IHSG akan mencoba tes support kuat di 7.000. IHSG masih berpotensi melanjutkan pola uptren sepanjang belum break di bawah 7.000.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, saat ini, posisi IHSG berada pada awal wave (b) dari wave A pada label hitam.

“Hal tersebut berarti, IHSG rawan melanjutkan koreksi ke rentang 6.713-7.035. Meskipun menguat, di perkirakan relatif terbatas untuk menguji rentang 7.088-7,112,” ujar Herditya.

Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.009,6.945 dan level resistance 7.263,7.324 pada perdagangan Selasa pekan ini.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), PT Chandra Asri Pacifik Tbk (TPIA), PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA), PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Astra International Tbk (ASII).

Bursa Asia

Saham di kawasan Asia-Pasifik bergerak naik di awal perdagangan Selasa ini, menyusul penguatan yang terjadi pada Wall Street. Bursa Asia tetap menguat meskipun ketegangan perdagangan global meningkat.

Mengutip CNBC, Selasa (3/6/2025) indeks saham acuan Nikkei 225 Jepang naik 0,36% pada pembukaan perdagangan. Sementara indeks Topix yang lebih luas bergerak mendatar di awal perdagangan.

Di Australia, indeks acuan S&P/ASX 200 naik 0,19%.

Kontrak berjangka untuk indeks Hang Seng Hong Kong berada di angka 23.138, menunjukkan pembukaan yang datar dibandingkan dengan penutupan HSI di angka 23.157,97.

Secara terpisah, jajak pendapat memperkirakan bahwa PMI Manufaktur Caixin Tiongkok akan mencapai 50,6 pada bulan Mei, dari 50,4 pada bulan sebelumnya.

Bursa saham Korea Selatan di tutup pada hari pemungutan suara.

Semalam di AS, indeks S&P 500 naik 0,41% dan di tutup pada 5.935,94, sementara Nasdaq Composite naik 0,67% dan berakhir pada 19.242,61.

Untuk Dow Jones Industrial Average naik 35,41 poin, atau 0,08% dan di tutup pada 42.305,48.

 

SUMBER: Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours