Sederet Penyakit yang Bisa Menyerang Orang Gemuk, Kenali Risiko Kesehatan Sebelum Terlambat

Sederet Penyakit yang Bisa Menyerang Orang Gemuk, Kenali Risiko Kesehatan Sebelum Terlambat

Orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena berbagai penyakit serius. Penyakit yang bisa menyerang orang gemuk antara lain penyakit jantung, diabetes, dan gangguan pernapasan. Memahami risiko ini sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

Penyakit jantung dan pembuluh darah merupakan salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh orang gemuk. Obesitas meningkatkan beban kerja jantung dan dapat menyebabkan hipertensi, gagal jantung, serta penyakit kardiovaskuler lainnya. Timbunan lemak di tubuh dapat menyempitkan pembuluh darah, memperburuk kondisi ini dan meningkatkan risiko serangan jantung.

Selain itu, diabetes melitus tipe 2 juga menjadi ancaman serius bagi orang yang gemuk. Obesitas mengganggu fungsi insulin, yang berperan penting dalam pengaturan kadar gula darah. 

Baca juga: Cantiknya Alyssa Daguise Kenakan Kebaya Sunda Modern, Manglingi Banget di Hari Pernikahan dengan Al Ghazali!

Gangguan fungsi paru-paru adalah masalah kesehatan lain yang sering alami oleh orang gemuk. Timbunan lemak dapat menekan saluran pernapasan, menyebabkan sleep apnea, yaitu kondisi di mana seseorang berhenti bernapas saat tidur. Sleep apnea dapat berujung pada gagal jantung dan bahkan kematian jika tidak tangani dengan baik.

Kanker juga menjadi salah satu risiko kesehatan yang meningkat pada orang gemuk. Penelitian menunjukkan bahwa obesitas kaitkan dengan peningkatan risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker usus besar, payudara, dan pankreas. Oleh karena itu, menjaga berat badan ideal sangat penting untuk mengurangi risiko ini.

Penyakit kandung empedu merupakan masalah kesehatan lain yang sering terjadi pada orang gemuk. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko terkena penyakit kandung empedu dan batu empedu. Menariknya, penurunan berat badan yang drastis juga dapat meningkatkan risiko ini, sehingga perlu lakukan dengan hati-hati.

Sumber: merdeka