beritapatriot – Kronologi Kasus Malpraktik Meme Flome, Seleb TikTok yang Terpuruk Setelah Operasi Plastik
Meme Flome, seorang selebriti TikTok yang dikenal luas, mengalami pengalaman mengerikan setelah menjalani operasi plastik di sebuah klinik kecantikan di , Jakarta, pada Mei 2024. Kejadian ini bukan hanya menimpa dirinya secara fisik, tetapi juga memberikan dampak emosional yang mendalam. “Saya tidak pernah menyangka bahwa operasi ini akan berujung pada mimpi buruk,” ungkap Meme saat menceritakan pengalamannya. Kasus ini memicu perhatian publik dan menyoroti pentingnya keselamatan dalam prosedur medis.
Kronologi kejadian dimulai saat Meme menjalani operasi yang seharusnya meningkatkan penampilannya. Namun, selama operasi, ia mengalami kejang-kejang yang cukup parah. Untuk menghentikan kejang tersebut, dokter memberikan tambahan obat bius, sebuah langkah yang kemudian dipertanyakan banyak pihak. Kejadian ini menjadi awal dari serangkaian masalah yang lebih besar.
Setelah operasi, Meme kembali mengalami kejang hebat selama 12 jam. Namun, alih-alih mendapatkan penanganan medis yang tepat, staf klinik justru mengira ia kesurupan. “Mereka hanya mengajakku mengobrol, seolah itu bisa membantu,” jelas Meme. Ironisnya, ia tidak segera dirujuk ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut, yang seharusnya menjadi langkah pertama yang diambil.
Operasi Berujung Malapetaka
BACA JUGA : MotoGP 2025 Marc Marquez Tak Akan Juara Dunia dengan Mudah
Selama proses operasi, kondisi Meme semakin memburuk. Setelah 12 jam mengalami kejang, akhirnya ia jatuh koma. Kejadian ini menjadi titik balik yang mengubah hidupnya. Meme terpaksa berjuang untuk pulih dari kondisi kritis yang mengancam nyawanya.
Setelah hampir satu bulan dalam keadaan koma, Meme akhirnya sadar dan mendapati bahwa puluhan sarafnya putus. “Saya merasa hancur, tidak hanya secara fisik tetapi juga mental,” tambahnya.
Selama masa pemulihan, Meme juga mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap sikap tidak profesional dari staf klinik. Ia menyoroti momen saat menjalani MRI, di mana perawat malah lebih tertarik menanyakan latar belakang ekonomi teman-temannya daripada fokus pada kondisi kesehatannya.
Pengungkapan Kasus dan Reaksi Publik
Pada April 2025, Meme memutuskan untuk mengungkapkan pengalaman buruknya melalui media sosial. Pengakuannya viral dan menimbulkan reaksi luas dari publik. Ia tidak hanya menyebutkan nama klinik, tetapi juga beberapa perawat yang terlibat dalam kasusnya. “Saya ingin orang lain tahu apa yang saya alami agar tidak ada yang mengalami hal serupa,” ujarnya dengan penuh emosi.
Reaksi publik pun beragam, mulai dari dukungan hingga kecaman terhadap klinik yang terlibat. Banyak netizen yang mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang keselamatan pasien di klinik tersebut. Kasus ini juga mendorong korban malpraktik lain di klinik yang sama untuk angkat bicara, menciptakan gelombang dukungan bagi Meme.
Beberapa tokoh publik turut memberikan dukungan kepada Meme dan menyatakan siap membantunya menempuh jalur hukum. Ini menunjukkan bahwa masalah malpraktik medis tidak hanya berdampak pada individu, tetapi juga mempengaruhi masyarakat luas yang peduli terhadap keselamatan pasien.
Dampak Jangka Panjang dan Penutupan Klinik
Akibat dari kejadian ini, Meme mengalami trauma berat dan hingga saat ini masih dalam proses pemulihan.
Kasus Meme Flome menjadi pengingat pentingnya regulasi yang ketat dalam praktik medis, terutama di bidang bedah kosmetik.
Meme Flome, meski terpuruk, menunjukkan keteguhan hatinya untuk bangkit dan memperjuangkan keadilan.
SUMBER :Aditia Saputra
+ There are no comments
Add yours