Setidaknya 49 orang di pastikan tewas pada hari Rabu saat banjir melanda salah satu provinsi termiskin di Afrika Selatan. Dan pihak berwenang mengatakan jumlah korban di perkirakan akan bertambah karena lebih banyak jenazah di temukan dalam pencarian orang hilang.
Banjir melanda Provinsi Eastern Cape yang sebagian besar pedesaan di tenggara negara itu pada Selasa pagi. Setelah badai cuaca yang sangat kuat membawa hujan lebat, angin kencang, dan juga salju di beberapa bagian.
Mabuyane menambahkan bahwa itu adalah salah satu bencana terkait cuaca terburuk yang pernah di alami provinsinya. “Saya belum pernah melihat yang seperti ini,” katanya.
Korban tewas termasuk enam siswa sekolah menengah yang hanyut ketika bus sekolah mereka terjebak dalam banjir pada hari Selasa. Yang sangat terdampak dan menjadi pusat banjir Afrika Selatan terbaru yang terburuk. Empat siswa lainnya termasuk di antara yang hilang, kata Mabuyane.
Pihak berwenang menemukan bus sekolah pada hari Rabu (11/6) , tetapi bus itu kosong. Tiga siswa diselamatkan pada hari Selasa (10/6) ketika mereka ditemukan berpegangan pada pohon dan berteriak minta tolong, kata pemerintah provinsi.
Seorang pengemudi dan orang dewasa lain yang berada di dalam bus bersama anak-anak sekolah termasuk di antara korban tewas.
Operasi pencarian dan penyelamatan akan terus berlanjut untuk hari ketiga pada hari Kamis (12/6), kata pihak berwenang, meskipun mereka tidak memberikan perincian tentang berapa banyak orang yang mungkin masih hilang. Mereka mengatakan bahwa mereka bekerja sama dengan keluarga untuk mencari tahu siapa yang masih belum di ketahui keberadaannya.
Tim tanggap bencana telah di aktifkan di Provinsi Eastern Cape dan provinsi tetangga KwaZulu-Natal setelah hujan lebat dan salju melanda beberapa bagian Afrika Selatan bagian selatan dan timur selama akhir pekan. Mabuyane mengatakan juga ada laporan tentang tanah longsor.
Belasungkawa Presiden Afrika Selatan
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengatakan Pusat Manajemen Bencana Nasional juga bekerja sama dengan otoritas setempat di Eastern Cape, provinsi yang menanggung beban terberat dari front dingin ekstrem yang menurut para peramal cuaca akan segera terjadi minggu lalu. Ada hujan salju yang luar biasa besar di beberapa bagian Eastern Cape, KwaZulu-Natal, dan provinsi Free State di pedalaman Afrika Selatan.
Ramaphosa menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang terkena dampak di Eastern Cape dalam sebuah pernyataan dari kantornya dan menggambarkan situasi tersebut sebagai “kehancuran.”
Adapun pemadaman listrik telah memengaruhi ratusan ribu rumah di Eastern Cape dan KwaZulu-Natal.
Pejabat pemerintah provinsi Eastern Cape mengatakan ratusan keluarga kehilangan tempat tinggal dan berada di tempat penampungan sementara di provinsi tersebut setelah rumah mereka hanyut atau hancur, sementara sedikitnya 58 sekolah dan 20 rumah sakit rusak akibat banjir, yang sebagian besar memengaruhi Mthatha dan distrik sekitarnya.
Rumah-rumah lainnya terendam air. Mobil dan puing-puing yang terbawa banjir berserakan di tumpukan saat hujan berhenti dan air mulai surut.
Sebagai informasi, Afrika Selatan rentan terhadap badai cuaca kuat yang bertiup dari Samudra Hindia dan Samudra Selatan. Pada tahun 2022, lebih dari 400 orang meninggal akibat banjir yang di sebabkan oleh hujan lebat yang berkepanjangan di kota pesisir timur Durban dan daerah sekitarnya.
Daerah miskin dengan perumahan informal sering kali menjadi yang paling terdampak dan menjadi tempat sebagian besar kematian terjadi.
SUMBER: Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours