Amerika Serikat dan China di kabarkan mencapai kesepakatan perdagangan, setelah pejabat pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghabiskan akhir pekan untuk bernegosiasi dengan rekan-rekan mereka dari Tiongkok.
Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan pada hari Minggu bahwa perundingan perdagangan yang berlangsung di Jenewa selama akhir pekan adalah poduktif.
Ia mengatakan pembicaraan tersebut menghasilkan banyak sekali produktivitas dan bahwa ia akan memberikan rincian lebih lanjut dalam pengarahan lengkap pada Senin pagi.
Artikel mengenai AS-China Capai Kesepakatan Dagang ini menjadi salah satu artikel yang banyak di baca. Selain itu masih ada sejumlah berita lain yang layak untuk di simak.
Amerika Serikat dan China Capai Kesepakatan Dagang Usai Saling Balas Tarif Impor
Gedung Putih mengumumkan kesepakatan perdagangan dengan China tanpa memberikan rincian, setelah pejabat pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menghabiskan akhir pekan untuk bernegosiasi dengan rekan-rekan mereka dari Tiongkok.
Meskipun rincian kesepakatannya masih belum jelas, setiap de-eskalasi dalam perang dagang yang sedang berlangsung dapat membawa kelegaan yang sangat dibutuhkan bagi ekonomi global yang telah bergejolak sejak pengumuman tarif Presiden Donald Trump pada tanggal 2 April .
Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan pada hari Minggu bahwa perundingan perdagangan yang berlangsung di Jenewa selama akhir pekan adalah poduktif.
Amerika Serikat dan China Mulai Berunding Soal Tarif di Swiss
Sebelumnya, pembicaraan soal tarif dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China telah di mulai di Jenewa, Swiss. Ini sebuah tanda awal dari meredanya perang dagang yang di picu oleh tarif besar-besaran Presiden AS Donald Trump.
Wakil Perdana Menteri He Lifeng akan memimpin pembicaraan yang menjadi perwakilan China. Sedangkan Menteri Keuangan AS Scott Bessent akan menjadi kepala perwakilan AS, demikian di sampaikan dalam laporan CCTV.
Bessent mendesak publik awal pekan ini untuk tidak mengharapkan kesepakatan perdagangan besar dari pertemuan tersebut. Namun, ia mengakui hal tersebut adalah langkah penting dalam negosiasi.
AS telah mengenakan tarif minimum 145% pada sebagian besar impor China. China pun menanggapi dengan tarif 125% pada sebagian besar impor AS. Akibatnya, perdagangan antara kedua belah pihak turun tajam, menurut ahli logistik.
Bahkan mengurangi tarif tersebut hingga setengahnya mungkin masih belum cukup untuk mengubah tingkat perdagangan secara signifikan. Para ekonom mengatakan 50% adalah ambang batas yang menentukan untuk kembalinya bisnis yang agak normal antara kedua negara.
Pada Jumat, beberapa jam setelah Bessent dan Perwakilan Dagang Jamieson Greer berangkat ke Swiss, Trump melontarkan kemungkinan pemotongan tarif atas barang-barang China hingga 80% sambil menuntut China “membuka pasarnya bagi AS.”
“Tarif 80% untuk China tampaknya tepat! Terserah Scott B,” kata Trump dalam sebuah posting Truth Social.
SUMBER: Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours