Iran: Serangan Israel Deklarasi Perang

Estimated read time 4 min read

Iran menyebut gelombang serangan Israel pada hari Jumat (13/6) sebagai declaration of war (deklarasi perang), setelah militer Israel menyerang sekitar 100 target termasuk fasilitas nuklir dan menewaskan sejumlah tokoh senior, di antaranya kepala angkatan bersenjata dan ilmuwan nuklir papan atas.

Dalam sebuah surat kepada PBB. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi menggambarkan serangan Israel sebagai deklarasi perang. Dan “menyerukan Dewan Keamanan untuk segera menangani masalah ini,” kata kementerian tersebut.

Militer Israel mengatakan Iran meluncurkan sekitar 100 drone (pesawat tanpa awak). Dengan pertahanan udara mencegatnya di luar wilayah Israel. Sementara negara tetangga Yordania mengatakan telah mencegat pesawat tanpa awak dan rudal yang melanggar wilayah udaranya.

Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Fox News bahwa ia memiliki pengetahuan sebelumnya tentang serangan Israel. Yang menurut Israel melibatkan 200 jet tempur. Trump juga menekankan bahwa Teheran “tidak dapat memiliki bom nuklir.”

Amerika Serikat menggarisbawahi bahwa mereka tidak terlibat dalam tindakan Israel dan memperingatkan Iran agar tidak menyerang personel atau kepentingannya. Tetapi Teheran mengatakan Washington akan “bertanggung jawab atas konsekuensinya.”

Israel Serang Jantung Program Pengayaan Nuklir

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel menyerang jantung program pengayaan nuklir Iran. Dengan menargetkan ilmuwan nuklir dan fasilitas pengayaan bawah tanah utama di Natanz. Serangan akan “berlanjut selama di perlukan,” kata pemimpin Israel. Sementara militer mengatakan intelijen menunjukkan Iran mendekati “titik tidak bisa kembali” pada program nuklirnya.

Serangan itu menewaskan perwira militer berpangkat tertinggi Iran, kepala staf angkatan bersenjata Mohammad Bagheri, dan kepala Garda Revolusi, Hossein Salami, media Iran melaporkan.

Khamenei di laporkan segera menunjuk komandan baru untuk menggantikan mereka yang tewas. Sementara media pemerintah mengatakan seorang penasihat senior pemimpin tertinggi sendiri telah terluka. Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan “penargetan tepat komandan senior … mengirimkan pesan yang kuat dan jelas: mereka yang bekerja untuk menghancurkan Israel akan disingkirkan.”

Gambar-gambar AFP menunjukkan lubang menganga di sisi bangunan tempat tinggal Teheran yang tampaknya terkena serangan terarah dan terlokalisasi.

Media pemerintah mengatakan warga sipil, termasuk wanita dan anak-anak, tewas. Kantor Berita Tasnim mengatakan enam ilmuwan nuklir termasuk di antara yang tewas.

Jalan-jalan Teheran sepi kecuali antrean di pom bensin, pemandangan yang biasa terjadi di masa krisis.

Imbas Saling

Lalu lintas udara dihentikan di pintu gerbang utama Teheran, Bandara Internasional Imam Khomeini. Sementara Irak dan Yordania juga menutup wilayah udara mereka dan menangguhkan penerbangan.

Maskapai penerbangan ke Negara Teluk juga membatalkan penerbangan ke dan dari Iran, serta Irak, Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Israel mengumumkan keadaan darurat dan menutup wilayah udaranya, dan beberapa jam kemudian, militer Yordania mengatakan pesawat dan sistem pertahanan udaranya mencegat “sejumlah rudal dan pesawat nirawak yang memasuki wilayah udara Yordania.”

“Tidak ada batasan dalam menanggapi kejahatan ini,” kata angkatan bersenjata Iran, menuduh Israel melewati “semua garis merah.”

Harga minyak melonjak sementara saham anjlok akibat serangan Israel, yang terjadi setelah Trump memperingatkan tentang “konflik besar” di kawasan tersebut.

Trump juga mengatakan Amerika Serikat menarik staf di Timur Tengah, setelah Iran mengancam akan menargetkan pangkalan militer AS di kawasan tersebut jika konflik pecah.

Antara AS, Iran dan Israel

Sebelum serangan Israel ke Iran, Donald Trump mengatakan ia yakin kesepakatan mengenai program nuklir Iran “cukup dekat,” namun memperingatkan bahwa serangan Israel terhadap musuh bebuyutannya dapat merusak peluang tercapainya kesepakatan.

Pemimpin AS tersebut tidak mengungkapkan rincian percakapan dengan Netanyahu pada hari Senin (9/6), tetapi mengatakan: “Saya tidak ingin mereka masuk, karena saya pikir itu akan merusaknya.”

Trump segera menambahkan: “Mungkin sebenarnya membantu, tetapi juga dapat merusaknya.”

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio memperingatkan Iran untuk tidak menanggapi serangan Israel dengan menyerang pangkalan AS, dengan mengatakan Washington tidak terlibat.

Dengan adanya kekerasan yang menimbulkan pertanyaan mengenai apakah putaran pembicaraan keenam yang di rencanakan antara AS dan Iran akan tetap berlangsung pada hari Minggu (15/6)di Oman, Trump mengatakan Washington masih “berharap untuk kembali ke meja perundingan.”

Mengonfirmasi Natanz sebagai salah satu target, pengawas nuklir PBB, Badan Energi Atom Internasional (IAEA), mengatakan bahwa mereka “memantau dengan saksama” situasi tersebut, sementara militer Israel mengatakan serangan itu mengenai sentrifus pengayaan uranium bawah tanah di lokasi yang luas tersebut.

 

SUMBER: Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours