Israel Dirikan Pagar Sepanjang 1.500

Estimated read time 2 min read

Pagar kawat milik Israel baru sedang di dirikan di pinggiran Sinjil, sebuah kota Palestina di utara Ramallah, Tepi Barat tengah yang di duduki.

Pagar penghalang itu punya panjang 1.500 meter (4.921 kaki) dan tinggi enam meter (20 kaki), demikian pengakuan dari warga Palestina. Mereka mengatakan, hal ini mengubah kampung halaman mereka, rumah bagi hampir 6.000 orang, menjadi penjara bertembok yang dikendalikan oleh seorang tentara pendudukan Israel yang di tempatkan di gerbang yang terkunci.

Strukturnya membentang di sepanjang Rute 60, sebuah jalan raya yang menghubungkan Ramallah dan Nablus yang sering di kunjungi oleh para pemukim ilegal Israel yang bepergian antara permukiman ilegal yang di bangun di atas tanah Palestina.

 

Israel memblokir akses masuk

Ghafri mengatakan, pagar tersebut telah memblokir pintu masuk samping ke kota, menghancurkan sekitar 30 dunam (7,4 hektar) lahan pertanian Palestina, dan secara efektif memotong 70 persen tanah Sinjil dari penduduknya.

Beberapa rumah sekarang terletak di luar penghalang, terisolasi dari bagian kota lainnya.

“Sinjil dulunya adalah pusat komersial,” tambahnya.

“Sekarang ini adalah kota hantu.”

Bagi Walid Fuqaha, seorang petani dan penggembala berusia 33 tahun, tembok telah membalikkan rutinitas hariannya. Maka apa yang dulunya hanya beberapa menit berjalan kaki ke ladangnya sekarang memakan waktu lebih dari setengah jam, jika dia bahkan di izinkan untuk pergi.

“Terkadang seorang tentara menolak untuk membuka gerbang,” katanya.

“Kami adalah tahanan di tanah kami sendiri.”

 

Strategi Pemukiman

Fuqaha mengatakan, pagar itu adalah bagian dari strategi pemukim yang lebih luas untuk mengusir warga Palestina dari tanah mereka.

“Mereka membiarkan sapi mereka menghancurkan tanaman kita. Mereka ingin kita menyerah, meninggalkan ladang untuk ekspansi mereka,” katanya.

Bagi penduduk seperti Umm Muhammad Fuqaha, pesan di balik tembok itu jelas.

“Mereka mengatakan, itu untuk keamanan. Tapi itu untuk mencekik kita,” katanya. “Mereka telah menutup semua jalan kecil dan meninggalkan kami dengan satu pintu masuk yang di kendalikan oleh tentara.”

 

SUMBER: Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours