Serangan Israel ke Iran Perburuk Situasi Global

Estimated read time 3 min read

Ketua Fraksi Partai Golkar Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) M. Sarmuji menyampaikan keprihatinan mendalam atas Serangan Israel ke Iran. Eskalasi terbaru konflik di Timur Tengah antara Israel dengan Iran yang makin membahayakan stabilitas kawasan dan perdamaian global.

Ketegangan memuncak setelah serangan udara Israel menewaskan dua ilmuwan nuklir Iran dan melukai penasihat Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. Sebagai balasan, Iran meluncurkan lebih dari 100 drone yang menyasar wilayah Israel, dalam salah satu respons militer paling terbuka sejak lama antara kedua negara.

Menurut Sarmuji, dunia saat ini sedang berada di persimpangan berbahaya, karena diplomasi kerap kalah oleh logika kekerasan dan kekuatan militer. Ia menilai serangan Israel dan balasan Iran menunjukkan kegagalan komunitas internasional dalam meredam konflik sebelum terlambat.

Peristiwa ini, kata Sarmuji, menambah pelik situasi global di tengah ketegangan yang belum usai di Ukraina, Gaza, serta dinamika di Laut China Selatan.

“Indonesia sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia sesuai amanat konstitusi, mesti terus bersuara tegas,” ujar Sarmuji.

Sekretaris Jenderal Partai Golkar itu mendesak pemerintah Indonesia untuk meningkatkan peran diplomatiknya di kancah internasional. Khususnya menyerukan semua pihak yang terlibat konflik untuk menahan diri dan mengutamakan jalur perundingan.

“Indonesia harus menyerukan kepada semua pihak yang bertikai, baik Israel maupun Iran. Untuk segera menghentikan eskalasi militer dan menyelesaikan permasalahan di meja perundingan. Bukan lewat kekerasan atau perang yang hanya menyisakan kehancuran,” kata Sarmuji.

Ia menegaskan bahwa sebagai negara yang menganut politik luar negeri bebas-aktif. Indonesia memiliki mandat moral dan konstitusional untuk mengambil peran aktif dalam mendorong penyelesaian damai atas konflik-konflik internasional.

Iran dan Israel

Konflik antara Iran dan negeri zionis Irael telah berlangsung selama beberapa dekade, berakar pada perseteruan ideologis, geopolitik, serta kekhawatiran Israel atas program nuklir Iran.

Meski kedua negara tidak memiliki hubungan diplomatik, ketegangan militer kerap terjadi melalui perang proksi di Suriah, Lebanon, dan wilayah lain. Insiden terbaru menandai peningkatan signifikan dalam keterlibatan langsung kedua negara secara militer, memicu kekhawatiran akan pecahnya perang skala penuh yang dapat menyeret banyak negara.

Sarmuji menutup pernyataannya dengan harapan agar Dewan Keamanan PBB dan negara-negara berpengaruh segera mengambil langkah konkret untuk meredam konflik dan membangun kembali jalur diplomasi yang kredibel.

Indonesia Mengutuk Serangan Israel ke Iran

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Sugiono mengutuk serangan Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025).

“Kita prihatin ya. Kita mengutuk sampai ini terjadi. Tentu saja akan banyak implikasi dalam arti kalau semua pihak tidak bisa menahan diri, tentu ini akan memperburuk situasi,” tutur Menlu Sugiono di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jakarta. “Kita berharap yang terburuk tidak terjadi dan kita akan monitor terus.”

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI sebelumnya telah merespons mengenai serangan Israel ke sejumlah titik di Iran.

“Indonesia dengan tegas mengutuk serangan Israel terhadap Iran. Tindakan ini merupakan pelanggaran hukum dan melemahkan dasar-dasar hukum internasional,” demikian pernyataan Kemlu RI yang diunggah di platform media sosial X.

Serangan ini, sebut Kemlu RI, berisiko memperburuk ketegangan di kawasan serta berpotensi memicu konflik yang lebih luas.

“Semua pihak harus menahan diri secara maksimal dan menghindari tindakan yang dapat meningkatkan ketegangan atau menyebabkan ketidakstabilan,” tegas Kemlu RI.

Israel mengklaim serangannya pada Jumat menargetkan fasilitas nuklir dan situs militer Iran.

Melansir AP, televisi pemerintah Iran mengonfirmasi bahwa pemimpin Garda Revolusi Jenderal Hossein Salami dan Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Jenderal Mohammad Bagheri tewas akibat serangan Israel.

Selain itu, beberapa pejabat militer tinggi lainnya serta para ilmuwan diyakini juga turut menjadi korban serangan Israel.

 

SUMBER: Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours