Visa China, Tiongkok Resmi Berlakukan Bebas Visa Transit 10 Hari

Estimated read time 3 min read

Pemerintah China resmi menambahkan Indonesia ke dalam program transit bebas visa selama 240 jam atau 10 hari.

Di terima Liputan6.com, kebijakan ini diumumkan oleh Badan Administrasi Imigrasi China pada Kamis (12/6/2025). Kini ada total 55 negara yang memenuhi syarat untuk kebijakan transit di China bebas visa selama 10 hari. Termasuk Inggris dan Rusia.

Meski begitu, WNI tetap harus memperhatikan sejumlah hal. Yakni memegang dokumen perjalanan internasional yang sah dan tiket pesawat pulang-pergi yang sudah di tetapkan tanggal dan kursinya untuk transit di China. Hal ini demi melanjutkan pelancongan ke negara ketiga atau daerah lain yang di tuju.

Melalui kebijakan ini, WNI boleh masuk ke wilayah Tiongkok tanpa visa di total 60 pelabuhan mana pun di 24 provinsi. Daerah atau kota setingkat provinsi, seperti Beijing dan Shanghai. WNI boleh singgah di daerah tertentu di China tidak lebih dari 10 hari untuk berbagai tujuan seperti pelancongan, bisnis, kunjungan dan lain-lain.

Lebih lanjut, aktivitas-aktivitas lain dengan tujuan bekerja, belajar, hingga peliputan jurnalistik. WNI tetap harus mengajukan izin terlebih dulu dan membuat permohonan visa untuk masuk ke China.

Visa China untuk Negara ASEAN

Sebelumnya, China juga telah mengumumkan kebijakan barunya yang memfasilitasi visa untuk negara-negara Asia Tenggara atau 10 negara ASEAN serta pengamat ASEAN Timor Leste.

Melalui kebijakan ini, bakal di terbitkan visa bagi yang ingin keluar masuk China untuk persoalan bisnis.

“Program baru ini menawarkan visa kunjungan bisnis dengan masa berlaku lima tahun dan izin masuk berkali-kali bagi pemohon yang memenuhi syarat, termasuk pasangan dan anak-anak mereka,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian dalam konferensi pers di Beijing, di kutip Kamis (5/6/2025).

Lin menjelaskan, visa ini memungkinkan pebisnis memiliki masa tinggal maksimal hingga 180 hari setiap kunjungan ke China. Dia menyampaikan, pebisnis ASEAN yang tertarik dapat langsung menghubungi perwakilan diplomatik dan konsuler China di negara masing-masing.

Pembangunan Komunitas

Menurut Lin, dalam beberapa tahun terakhir, China dan ASEAN telah berkerja sama dalam mendorong pembangunan komunitas untuk mencapai masa depan bersama. Dia berujar, kerja sama China dan ASEAN telah mencapai kemajuan penting dalam membangun kawasan.

“Kunjungan antarwarga antara China dan negara-negara Asia Tenggara juga semakin sering terjadi. Ada harapan bersama untuk terus mempermudah perjalanan antar kedua pihak,” kata dia.

Adapun China, beberapa waktu belakangan juga telah memberikan kebijakan bebas visa dengan sejumlah negara-negara di Asia Tenggara. Antara lain Singapura, Thailand, dan Malaysia.

Selain itu, Tiongkok juga mengeluarkan kebijakan bebas visa bagi enam negara anggota Gulf Cooperation Council atau Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Enam negara tersebut, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Qatar, Oman, hingga Bahrain.

SUMBER: Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours