Jeritan Hati Pekerja Seks di Jepang yang Diburu Turis Korea Hingga Eropa

Estimated read time 2 min read

Jakarta Jeritan Hati Pekerja Seks di jepang yang di buru turis korea hingga eropa, Setelah viral di media sosial, pemburu wisata seks semakin banyak datang ke kawasan hiburan malam Kabukicho, Tokyo.

Mereka beroperasi di sekitar Taman Okubo yang terkenal dekat dengan ikon patung Godzilla.

A general view shows an empty street of at Tokyos entertainment district of Kabukicho on April 7, 2010. - Japans Prime Minister Shinzo Abe on April 7 declared a month-long state of emergency in Tokyo and six other parts of the country over a spike in coronavirus cases. (Photo by Behrouz MEHRI / AFP)

“Saya lebih memilih klien asing karena mereka tidak menawar dan kecil kemungkinan mereka adalah polisi,”

ujar Ria (nama samaran), seorang pekerja seks yang kerap melayani turis dari Korea Selatan, China, bahkan Amerika, dan Eropa.

Ria mengaku bekerja tanpa perantara dan langsung membawa pelanggan ke hotel cinta (love hotel) di sekitar lokasi.

Baca juga Angka Bunuh Diri Siswa di India Melonjak, Ini Pemicunya

Diburu Turis Korea Hingga Eropa

Azu, 19, PSK lainnya mengaku bisa mendapatkan 20.000 yen (Rp 2,4 juta) per jam untuk klien dengan kondom.

Jeritan Hati Pekerja Seks di jepang yang di buru turis korea hingga eropa

Menurutnya, sejumlah korban mengalami gangguan kesehatan fisik dan mental, hingga menjadi sasaran pelecehan dan eksploitasi digital.

Jumlah turis pemburu seks itu semakin banyak setelah konten viral di TikTok dan Bilibili.

Sementara itu, Kepolisian Tokyo menyatakan telah meningkatkan patroli sejak akhir tahun lalu, namun belum memberikan

tanggapan resmi terkait meningkatnya aktivitas pekerja seks di wilayah tersebut.

Para aktivis berharap wisatawan asing dapat mengambil peran aktif dalam mencegah eksploitasi dengan tidak menjadi bagian dari permintaan terhadap layanan seks komersial.

“Ketika permintaan berhenti, maka perempuan tak lagi perlu menjual tubuh mereka,” kata Arata.

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours