beritapatriot – Kelompok Bersenjata Tembaki Turis di Kashmir yang Dikelola India, 28 Orang Tewas,
Serangan itu terjadi di padang rumput beberapa kilometer dari pusat Pahalgam, tujuan wisata yang terletak sekitar 90 km dari Srinagar, ibu kota musim panas Jammu dan Kashmir. “Penembakan itu terjadi di depan kami,” ujar seorang saksi mata kepada India Today. “Kami pikir seseorang menyalakan petasan, tetapi ketika kami mendengar orang lain (berteriak), kami segera keluar dari sana… menyelamatkan nyawa kami dan berlari.”
“Selama empat kilometer, kami tidak berhenti… Saya gemetar,” ujar saksi mata lainnya kepada India Today. Belum ada kelompok yang mengklaim serangan paling mematikan terhadap warga sipil dalam beberapa tahun terakhir. Wilayah dengan mayoritas Muslim itu telah menjadi rumah bagi pemberontakan sejak akhir 1980-an oleh kelompok-kelompok yang terutama ingin merdeka dari India. Seorang pemandu wisata mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa dia tiba di tempat kejadian setelah mendengar suara tembakan dan membawa beberapa korban luka dengan menunggang kuda. “Saya melihat beberapa pria tergeletak di tanah dan tampak seperti sudah tewas,” ujar Waheed, yang hanya menyebutkan satu nama.
baca juga :Pemerintah Trump Rombak Kemlu AS, Tutup Divisi Demokrasi hingga HAM
“Serangan terhadap pengunjung kami ini adalah kekejian,” papar dia. Perdana Menteri India Narendra Modi mengutuk “tindakan keji” tersebut dalam pernyataan di X. Agenda jahat mereka tidak akan pernah berhasil. Tekad kami untuk memerangi terorisme tidak tergoyahkan dan akan semakin kuat,” ujar dia. Serangan itu terjadi saat Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance sedang mengunjungi India untuk bertemu Modi selama empat hari.
baca juga : Jorge Martin Sudah Keluar dari RS
SERANGAN
Vance menyebut serangan itu mengerikan dalam pernyataan di X dan menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka. Menteri Dalam Negeri India Amit Shah tiba di Srinagar tak lama setelah insiden itu.
Wilayah tersebut telah mengalami tindakan keras besar-besaran terhadap perbedaan pendapat sejak pencabutan tersebut. Pada bulan September 2022, Amnesty International mengatakan pemerintah India menargetkan semua sumber informasi yang kredibel dan independen tentang Jammu dan Kashmir.
baca juga :Polisi Jepang Tangkap Pelaku Bisnis Porno yang Menggunakan AI
Menurut angka resmi pemerintah India, 3,5 juta wisatawan mengunjungi Jammu dan Kashmir pada tahun 2024. Kedua negara saling menuduh menduduki wilayah tersebut.
sumber : Syarifudin
+ There are no comments
Add yours