Kompak Tinggalkan Dolar AS, Indonesia dan China Lakukan Ini

Estimated read time 2 min read

Dolar AS – Bank Indonesia memperkuat jalinan kemitraan ekonomi Indonesia dan Tiongkok melalui kampanye Local Currency Transaction (LCT) transaksi dengan menggunakan mata uang lokal.

Hal itu disampaikan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo kegiatan promosi perdagangan yang dikemas dalam ā€œIndonesia-Tiongkok Business Forum” di Beijing, Tiongkok, Kamis (28/9/2023).

“Mekanisme LCT ini diyakini akan mendorong kerja sama investasi dan perdagangan kedua negara.

Kampanye secara langsung di negara mitra ini mendorong pemanfaatan LCS

Indonesia-Tiongkok yang telah diimplementasikan sejak 6 September​ 2021 lalu,” kata Perry.

Kegiatan tersebut diselenggarakan di sela-sela rangkaian kegiatan Bank Indonesia di Tiongkok,

di antaranya Indonesia-Tiongkok Business Forum, kerja sama BI dengan Bank Sentral Tiongkok,

Promosi proyek investasi, Indonesia Night in Beijing, kuliah umum Gubernur BI yang disertai kerja sama BI dengan Tsinghua University, dan pertemuan Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).

 

Baca Juga : Infografis Larangan TikTok Shop Cs Jualan dan Transaksi di Indonesia

 

Selain itu, kata Perry, kegiatan tersebut hadir untuk penguatan kerja sama ekonomi Indonesia Tiongkok sebagai mitra dagang terbesar Indonesia

dalam dekade terakhir, termasuk sebagai ajang promosi investasi-perdagangan di Indonesia.

Dalam forum bisnis tersebut, Gubernur BI, Perry Warjiyo, menyampaikan lima alasan untuk berinvestasi di Indonesia, yakni i)

pondasi makroekonomi yang stabil, ii) pertumbuhan yang tinggi, iii) berlanjutnya reformasi struktural dan hilirisasi sumber daya alam, iv) digitalisasi ekonomi dan keuangan yang terakselerasi, dan v) pengembangan ekonomi inklusif dan berkelanjutan.

“Hal ini didukung pasar dan konsumsi domestik yang luas, meluasnya sektor jasa dan meningkatnya ekonomi penduduk generasi milenial,” ujarnya.

 

Dengan Singapura dan Korea Selatan

Dengan Singapura dan Korea Selatan
Dengan Singapura dan Korea Selatan

 

Sementara itu, dengan Singapura dan Korea Selatan telah diperoleh kesepakatan bersama untuk membangun kerangka implementasi kerja sama LCT dengan Indonesia.

LCT sebagai mekanisme transaksi bilateral antara pelaku dengan mitra menggunakan mata uang setempat

dalam bertransaksi, dalam hal ini Yuan (CNY) maupun Rupiah (Rp).

Dengan kata lain transaksi LCT dapat menurunkan dependensi terhadap mata uang asing lainnya.

Saat ini LCT Indonesia Tiongkok yang inisiasinya telah dimulai sejak tahun 2017 telah melibatkan 16 bank di Indonesia dan 8 bank di Tiongkok.

 

Baca Juga : UU Cipta Kerja Bakal Dongkrak Daya Saing Indonesia di Kancah Global

 

Kinerja LCT Indonesia-Tiongkok 2 tahun terakhir menunjukkan perkembangan positif baik dari segi volume maupun jumlah pengguna.

Untuk mengoptimalisasinya, dalam kegiatan kampanye LCT di Tiongkok ini Gubernur BI mendorong komitmen pimpinan bank dan pelaku usaha untuk meningkatkan utilisasi LCT ke depan.

 

Credit : Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours