Melanie Subono Minta Proses Hukum Leon Dozan Tetap Berjalan Meski Sudah Minta Maaf

Leon Dozan Tetap Berjalan Meski Sudah Minta Maaf – Leon Dozan telah ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap kekasihnya, Rinoa Aurora. Bersamaan dengan itu, Leon Dozan sempat mengunggah sebuah video berisi permohonan maaf darinya terhadap institusi Polri.

Seperti diketahui, Leon Dozan sempat memaki institusi Polri dan menyebut bahwa dirinya tidak takut diproses hukum. Putra pasangan selebritis Willy Dozan dan Betharia Sonata itu mengaku khilaf hingga mengeluarkan kata-kata kasar.

BACA JUGA : Irish Bella Daftar Gugat Cerai Ammar Zoni, Sidang Pertama Telah Digelar Kamis 16 November 2023

Video permohonan maaf Leon Dozan itu kemudian menuai banyak respons dari warganet, termasuk juga kalangan artis, salah satunya adalah Melanie Subono. Melanie menyoroti kata khilaf yang banyak digunakan oleh orang-orang saat melakukan kesalahan.

“Tonton postibgan gw soal khilaf….,” tulis Melanie Subono di kolom komentar unggahan Leon Dozan pada Jumat (17/11/2023).

Penakut yang Tak Berani Akui Kesalahan

Merujuk ke unggahan yang dimaksud, Melanie Subono menganggap bahwa khilaf adalah kata-kata yang digunakan orang yang tak berani mengakui kesalahannya. Melanie juga mengatakan bahwa pelaku kejahatan pasti sudah memiliki niat dan menyadari tindakannya, jadi hal itu bukanlah khilaf.

“KHILAF hanyalah bahasa orang penakut yang ga brani ngakuin salah … Berpikirlah, dirasa kan dulu wong dikasih otak hati mulut dan pikiran kok,” tulis Melanie Subono dalam unggahannya.

Proses Hukum Harus Jalan

Kembali ke komentar Melanie, ia kemudian berharap agar proses hukum terhadap Leon Dozan tetap berjalan meski Leon sudah meminta maaf.

“Dan Ga ada ya … urusan MINTA MAAF trus KELAR …. PROSES HUKUM HARUS JALAN…,” tegas Melanie Subono.

Tak Boleh Ditolerir

Selain Melanie Subono, banyak artis lain yang juga turut meninggalkan komentar di unggahan video Leon Dozan itu. Salah satunya adalah Cornelia Agatha yang menyebut bahwa tidak ada toleransi bagi pelaku kekerasan terhadap perempuan.

“KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN KEKERASAN DALAM PACARAN TIDAK BOLEH DITOLERIR,” tegasnya.

REPORTER :Surya Hadiansyah

KREDIT : Liputan6.com