Jogja – Guru Ngaji di Tebet Cabuli Santri Bertahun-tahun, Ini Modusnya
Polisi menangkap seorang guru ngaji di Tebet, Jakarta Selatan (Jaksel) inisial AF. Tersangka di tangkap atas kasus pencabulan terhadap para santrinya selama bertahun-tahun.
Dilansir detikNews, Minggu (29/6/2025) tersangka di tangkap setelah adanya laporang dari dua korban aksi bejat AF. Usai menerima laporan, polisi langsung bergerak menangkap pelaku di rumahnya.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio, menerangkan untuk melancarkan aksinya pelaku kerap mengiming-imingi korban dengan uang tunai serta.
Korban di iming-imingi pelaku uang Rp 10 ribu hingga Rp 25 ribu. Selain itu, AF juga kerap melakukan intimidasi terhadap para korbannya.
“(Pelaku) Pelakukan intimidasi terhadap anak korban dan memberikan uang sebanyak Rp 10 ribu sampai Rp 25 ribu,” tutur Ardian kepada wartawan, Minggu (29/6/2025).
Baca juga : Korupsi Proyek Jalan di Sumut
Ardian menjelaskan, kasus ini terungkap setelah dua korban melapor ke polisi. Dalam laporannya, kedua korban mengaku di lecehkan AF ketika berada di ruang tamu rumah korban.
Dalam aksinya, pelaku juga melakukan kekerasan fisik sebagai bentuk intimidasi. Seperti di ancam dan di tampar jika melaporkan perbuatan pelaku kepada orang tua mereka.
“Terlapor melakukan hal tersebut dengan iming-iming akan memberikan uang dan mengintimidasi korban dengan cara mengancam dan
menampar anak korban bilamana memberitahukan kepada orang tua korban,” beber Ardian.
Modus Pelajaran Tambahan
Lebih lanjut Ardian mengatakan modus bejat pelaku memberi pelajaran tambahan tentang hadas laki-laki saat mengajar. Kemudian pelaku mengintimidasi korban dengan imbalan Rp 10 ribu.
“(Modus) Memberikan pelajaran tambahan tentang hadas laki-laki dan perempuan,” ucapnya.
Aksi Sejak 2021
Pelaku di duga sudah mencabuli 10 santri yang berbeda sejak tiga tahun lalu. Saat ini, pelaku telah diamankan di Polres Metro Jakarta Selatan dan kasus masih dalam penyelidikan lebih lanjut.
Kasi Humas Polres Metro Jaksel, Kompol Murodih, membenarkan sudah ada 10 korban yang teridentifikasi. Dia menyatakan tidak menutup kemungkinan jumlah korban bisa bertambah.
“Sudah di amankan, untuk sementara korban ada 10 orang,” kata Murodih saat di hubungi wartawan.
“Tidak tertutup kemungkinan adanya korban lain,” tambahnya
+ There are no comments
Add yours