BERITAPATRIOT – Sejumlah pedagang dan pemilik usaha di wilayah Depok mengaku kerap Dimintai Uang Keamanan oleh Sejumlah Ormas
Hal itu menjadi keresahan para pedagang maupun pemilik usaha.
Sekretaris Paguyuban Ruko Verbena, Erica Dhania, mengatakan aksi premanisme berkedok ormas kerap meminta uang kepada pemilik usaha. Apalagi saat para pemilik usaha sedang melakukan pembongkaran barang, sejumlah anggota ormas akan mendatangi dan meminta uang.
“Saat bongkar barang atau apa, misalnya kita angkut ke atas (toko), dia suka minta,” ujar Erica di kawasan ruko Verbena GDC, Depok, Senin (19/5/2025).
Erica menjelaskan, anggota ormas yang datang ke pemilik usaha tidak hanya berasal dari satu ormas, namun beberapa ormas lainnya turut melakukan hal yang sama. Adapun jumlah oknum ormas yang datang dua hingga lima orang. “Iya banyak jumlahnya (ormas),” jelas Erica.
Saat Dimintai Uang Keamanan oleh Sejumlah Ormas
Saat disinggung besaran uang yang diminta para oknum ormas, Erica menyebutkan nilainya berbeda antara ormas satu dengan lainnya. Bahkan, para preman berkedok ormas itu kerap meminta kepada pegawai toko maupun petugas kebersihan kawasan pertokoan.
“Ada yang dari Rp500 ribu, ada yang sampai kalau ke pengusahanya ada yang minta sampai Rp5 juta,” ucap Erica.
Para anggota ormas yang datang meminta uang mengaku sebagai jasa keamanan di wilayah tempat para pengusaha. Tidak hanya itu, para anggota ormas kerap membawa proposal pada saat menjelang hari raya Idul Fitri.
“Jelas, minta untuk bingkisan lebaran mereka,” ucap Erica.
Tidak Boleh Ada Simbol Ormas yang Mengintimidasi dan Menguasai Wilayah

Sementara itu, Kapolres Metro Depok, Kombes Abdul Waras, menyatakan pihaknya telah menggelar Operasi Berantas Jaya 2025 yang bertujuan menertibkan aksi premanisme.
“Ini merupakan bagian dari strategi polisi dalam menciptakan ruang publik yang bersih dari simbol-simbol yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan,” ujar Abdul.
Abdul menegaskan, penertiban ormas meresahkan dan aksi premanisme akan dilakukan secara tegas dan humanis. Penertiban aksi premanisme menunjukan posisi polisi bertindak tegas dalam menjaga netralitas negara terhadap semua kelompok, serta operasi akan terus dilakukan secara rutin.
“Kami berkomitmen menciptakan Kota Depok yang tertib, aman dan inklusif bagi seluruh warga. Tidak boleh ada simbol ormas yang mengintimidasi atau menciptakan kesan penguasaan wilayah,” kata Abdul.
Credit: Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours