Preman Peliharaan Bupati Bikin Onar, Wilayah RI Ini Habis Diacak-acak

Estimated read time 2 min read

preman

Jakarta, BeritaPatriotKeberadaan preman meresahkan masyarakat. Kini, aksi premanisme tak hanya terbukti mengganggu keamanan, tetapi juga perekonomian. Banyak pelaku usaha cemas untuk berbisnis karena khawatir dipalak oleh tindakan premanisme ormas.
Di Indonesia, aksi premanisme bukanlah hal baru. Fenomena ini telah berlangsung sejak lama. Bahkan, pernah terjadi insiden saat suatu wilayah diacak-acak oleh kelompok preman hingga rumah-rumah milik orang kaya dirampok. Salah satu peristiwa semacam ini terjadi pada 1901 di Karesidenan Madiun yang meliputi Madiun, Magetan, Ngawi, Pacitan dan Ponorogo.

baca juga: Oppo-Samsung-iPhone Minggir, HP China Ini Jadi Raja Baru di RI

Rumah Dijarah, Stasiun Dikuasai
Pada pertengahan 1901, para jagoan dari berbagai penjuru Madiun turun ke jalan.  sebagai premanisme. Perampokan, pembegalan, pemalakan, penjarahan hingga kekerasan terhadap warga sipil mewarnai hari-hari di tahun itu. Rumah-rumah orang kaya pun menjadi sasaran utama.

Surat Kabar het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie (14 Oktober 1901) melaporkan, ada puluhan kasus terjadi beberapa bulan terakhir. Semuanya berupa tindakan brutal perampokan dan penjarahan. Salah satu terbesar terjadi di Purwodadi.

Di sana, sekelompok preman berhasil menyusup ke kediaman pemilik pabrik gula. Mereka menggasak harta benda di dalam rumah. Para penghuni tidak 

“Dalam kelompok berjumlah 20 orang atau lebih, perampok menyerbu, tidak hanya menjarah sepuasnya tetapi juga melakukan penyiksaan, misalnya dengan membungkus korban dalam tikar, mengikat mereka agar tidak bisa melihat atau berbicara,” tulis koran het nieuws van den dag voor Nederlandsch-Indie.

Tak berhenti di situ, para preman juga mengincar titik-titik vital.Tujuan mereka jelas, yakni menggasak kas negara yang tersimpan di sana.

 Polisi tak bisa berbuat banyak. Koran de Locomotief (5 Oktober 1901) menyebut, ketidakmampuan polisi menenangkan situasi membuat pemerintah daerah mempertimbangkan langkah yang tak biasa, yakni meminjamkan senjata kepada warga sipil, terutama warga Eropa, demi mempertahankan diri dari amukan para preman.

Sumber: cnbcindonesia

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours