Misteri Bunga Kamboja, Selalu Hadir di Pemakaman

Estimated read time 2 min read

Misteri Bunga Kamboja dengan mahkota putihnya yang harum, telah lama menjadi simbol khas pemakaman di Indonesia. Melalui kesan mistis yang melekat, terdapat alasan historis, ekologis, dan budaya yang menjelaskan mengapa tanaman ini begitu identik dengan tempat peristirahatan terakhir.

Mengutip dari berbagai sumber, bunga kamboja (Plumeria) bukanlah tanaman asli Indonesia. Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah dan dibawa ke Nusantara pada masa kolonial.

Nama ilmiahnya, plumeria diambil dari nama ahli botani Prancis, Charles Plumier. Ia adalah orang yang pertama kali menelitinya pada abad ke-17.

Kamboja awalnya di tanam sebagai tanaman hias, tetapi kemudian populer di Bali sebagai bagian dari ritual keagamaan Hindu. Sementara di Jawa dan wilayah lain, kamboja lebih sering di temukan di pemakaman.

Pohon kamboja sangat cocok tumbuh di area pemakaman karena beberapa alasan alami. Pertama, pohon ini butuh banyak sinar matahari langsung, minimal enam jam setiap hari.

Area pemakaman yang biasanya terbuka dan tidak terhalang bangunan tinggi memberikan cukup sinar matahari yang di butuhkan kamboja untuk tumbuh dengan baik. Kedua, bunga kamboja memiliki cara berbunga yang unik.

Bunganya akan jatuh ke tanah sebelum layu, sehingga tetap menyebarkan wangi harum di sekitar makam. Keharuman ini membantu mengurangi bau tak sedap yang mungkin muncul dari proses alami di dalam tanah pemakaman.

Ketiga, tanah di area pemakaman biasanya sangat subur karena proses penguraian jenazah yang menghasilkan nutrisi alami. Kondisi tanah yang kaya nutrisi ini sangat mendukung pertumbuhan pohon kamboja sehingga dapat tumbuh subur dan menghasilkan banyak bunga.

Banyak Mitos dan Misteri Bunga Kamboja

Meskipun ada penjelasan ilmiah, banyak mitos tentang bunga kamboja masih di percaya oleh masyarakat Indonesia. Kamboja sering di anggap sebagai simbol kematian karena banyak tumbuh di kuburan.

Banyak orang percaya bunga ini bisa menjadi penghubung dengan dunia roh. Sebagian masyarakat juga melarang menanam pohon kamboja di halaman rumah.

Mereka khawatir tanaman ini bisa membawa kesialan atau mengundang makhluk halus. Selain itu, ada cerita rakyat yang menyebutkan bahwa bunga kamboja adalah jelmaan seorang gadis yang setia menunggu kekasihnya di kuburan.

Bunga kamboja di Bali memiliki makna yang sangat berbeda. Masyarakat Bali menggunakan bunga ini dalam upacara keagamaan Hindu, sebagai bahan sesajen, dan bahkan sebagai hiasan rambut wanita. Hal ini sangat berbeda dengan pandangan masyarakat Jawa yang lebih mengaitkan kamboja dengan kematian dan pemakaman.

SUMBER: Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours