Petani yang Tewas Ditelan Piton di Buton Selatan Masih Pakai Mantel Hujan dan Tas Berisi Ponsel

Estimated read time 2 min read

Kendari – Petani yang Tewas Di telan Piton di Buton Selatan Masih Pakai Mantel Hujan dan Tas Berisi Ponsel,  Warga menemukan seorang petani di Buton Selatan di telan ular piton sepanjang 8 meter lebih, Sabtu (5/7/2025) sekitar pukul 15.40 Wita. Korban ular piton di Buton Selatan di ketahui bernama La Noti (61), petani ubi di Kelurahan Majapahit Kecamatan Batauga.

Warga yang mencari keberadaan korban sejak sehari sebelumnya, menemukannya di semak-semak berjarak sekitar 30 meter dari pagar kebun miliknya. Namun, tubuh korban sudah berada di dalam perut ular.

BACA JUGA : Reaksi Hotman Paris Lihat Tangisan Anak Razman Nasution soal Perkara Hukum Sang Ayah.

Ular piton yang menelan petani di Buton Selatan.

Petani yang Tewas Di telan Piton di Buton Selatan Masih Pakai Mantel Hujan dan Tas Berisi Ponsel

Meskipun demikian, ular tersebut, masih dalam keadaan hidup. Saat tepergok di sekitar TKP, piton yang bermotif batik dengan hitam dan hijau itu, tampak kesulitan bergerak usai menelan tubuh korban yang berukuran lebih besar.

Warga kemudian melumpuhkan ular hingga tak bernyawa. Mereka kemudian membelah perut ular piton dengan parang untuk mengevakuasi jasad korban.

Sebelum dibelah, warga menyeret tubuh ular piton berisi jasad petani di Buton Selatan ke jalan setapak di depan jalan masuk menuju kebun korban. Beberapa orang warga terlihat merekam proses saat tubuh ular di belah.

Hujan Deras

Dalam video yang beredar, warga menemukan ular piton menelan korban saat masih menggunakan mantel hujan. Juga, tas samping yang di pakai korban berisi sebuah telepon genggam (Ponsel). Sebungkus rokok juga ikut tertelan.

Seorang warga, Amir mengungkap, korban hilang sejak Jumat (4/7/2025) siang. Saat itu, korban masih bisa di telepon sekitar pukul 10.00 Wita. Namun, sekitar pukul 13.00 Wita, handphone korban sudah tidak aktif.

Sempat dicari oleh keluarga namun, hanya ditemukan motor tapi korban tak terlihat,” ujar Amir.

Amir mengatakan, saat kejadian kondisi di sekitar TKP sedang hujan deras. Ia menduga, mantel hujan yang di gunakan korban menghalangi jarak pandang sehingga tak melihat ada ular di sekitarnya.

“Korban juga tidak bawa parang saat menuju kebun,” ujar Amir.

Pihak keluarga, sudah memakamkan La Noti pada Sabtu malam (5/7/2025). Saat di keluarkan dari perut ular, tubuh korban sudah dalam kondisi rusak.

Sumber : Liputan6

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours