Jakarta Banjir, Gubernur Jabar Sebut Bendungan Ciawi Percuma Jika Hilir Tak Di benah

Estimated read time 3 min read

beritapatriot – Jakarta Banjir, Gubernur Jabar Sebut Bendungan Ciawi Percuma Jika Hilir Tak Di benah

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan banjir Jakarta bukan karena air kiriman dari Bogor, melainkan bagian dari siklus alam yang tak bisa di salahkan pada daerah hulu.

Karena itu, ia menilai tak seharusnya Bogor di anggap mengirim debit air ke Jakarta.

“Gini, gak ada banjir kiriman dari Bogor, air itu mengalir dari dataran tinggi ke dataran yang rendah. Itu aspek siklus alam,” ujar Dedi di Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025).

Dedi pun mengakui salah satu penyebab banjir di Jakarta juga di akibatkan alih fungsi lahan di Bogor untuk berbagai kepentingan pengusaha yang kebanyakan dari Jakarta.

“Kalau mau kita jujur perubahan alih fungsi lahan dan tata ruang di Bogor juga kan para pengusahanya dari mana, gitu lho,” ucapnya.

Selain itu, ia menyebut daerah hilir seperti Jakarta juga harus melakukan pembenahan untuk mengatasi persoalan banjir.

Meskipun sudah ada Bendungan Ciawi, debit air yang masuk ke Jakarta tak bisa terus menerus di tahan.

“Bendungan Ciawi itu kan merupakan bendungan yang airnya mampir terus kan jalan. Itu kan di perlukan langkah-langkah hilirisasinya, hilirnya harus segera di tata,” ucapnya.

baca juga : Nia Ramadhani Beri Ucapan Penuh Cinta di Ulang Tahun Mikhayla,Netizen: Sedih Bacanya

Penyebab utama banjir juga di sebutnya karena pendangkalan sungai dan penghilangan lahan serapan air yang mengakibatkan berkurangnya kapasitas untuk menampung air.

“Selama sungainya masih dangkal, selama sungainya masih sempit, selama rawa-rawa terus di uruk untuk pembangunan, banjir pasti akan terus terjadi,” tuturnya.

Sebagai langkah tindak lanjut, Dedi pun menyebut pihaknya terus melakukan revisi tata ruang dengan membongkar bangunan yang menutup aliran sungai.

“Walaupun biayanya sangat mahal ya, recovery lingkungan itu lebih mahal dari pembangunan. Nah tentunya tidak bisa jalan sendiri harus semua orang bekerja sama untuk concern menyelesaikan lingkungan,” pungkasnya.

Sebelumnya di beritakan, Jakarta mengalami banjir selama beberapa hari. Bencana tersebut terjadi sejak Sabtu (5/7/2025) hingga Selasa (8/7/2025) pagi dikabarkan sisa wilayah yang masih terrendam banjir berjumlah 25 RT dari 161 RT yang sebelumnya dilaporkan tergenang banjir.

Tak hanya seratusan lebih RT, banjir juga terjadi di berbagai jalan Utama ibu kota.

Meski demikian, Gubernur Jakarta Pramono Anung enggan menyalahkan bencana tersebut di sebabkan banjir kiriman. Pramono menilai bahwa banjir kiriman kerap datang tiba-tiba, meskipun cuaca Jakarta sedang cerah.

“Karena memang kontribusi terbesar kadangkala kondisinya cerah seperti ini, tiba-tiba banjir seringkali terjadi. Karena memang kiriman dari atas. Tetapi saya sekali lagi tidak akan pernah menyalahkan kiriman ini,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (8/7/2025).

Pramono bahkan menyebut kalau banjir kiriman sebagai bentuk ‘hadiah’. Alih-alih menyalahkan banjir kiriman dari daerah puncak, dia menyampaikan ingin fokus menyusun siasat untuk membenahi genangan tersebut.

“Ini adalah given. Sehingga dengan demikian saya tidak menggunakan kata-kata melawan banjir. Tetapi ya banjir ini kita siasati sebaik mungkin bagaimana caranya supaya tidak memberikan dampak kepada masyarakat,” katanya.

Salah satu upaya yang dia lakukan dengan koordinasi dengan pemerintah daerah lainnya. Politisi PDIP itu mengakui tidak bisa mengatasi banjir Jakarta sendiri.

“Saya segera mengkoordinasikan dengan terutama Wali Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Depok, Bekasi. Dan pada hari ini saya juga akan nerima Wali Kota Bekasi. Karena memang tidak bisa menyelesaikan persoalan di Jakarta itu sendirian,” ucapnya.

credit : Chandra IswinarnoFakhri Fuadi MuflihSuara.Com

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours