Badai PHK Besar-Besaran Hantam AS, Trump Langsung Kena Tuding!

Estimated read time 2 min read

Trump

Jakarta, BeritaPatriotJumlah klaim tunjangan pengangguran di Amerika Serikat (AS) melonjak ke level tertinggi dalam delapan bulan terakhir. Hal ini mencerminkan meningkatnya jumlah pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
Dilansir dari Detikcom yang mengutip AP News, Sabtu (7/6/2025), data per 31 Mei 2025 menunjukkan bahwa klaim tunjangan pengangguran naik sebanyak 8.000 menjadi total 247.000 pengajuan. Angka tersebut mendekati rekor tertinggi saat pandemi COVID-19 lalu yang mencapai 250.000 pengajuan.

PHK massal terjadi di banyak sektor, menyusul berbagai perusahaan menurunkan ekspektasi penjualan dan laba mereka sepanjang 2025. Dalam hal ini tak sedikit perusahaan yang menjadikan aturan tarif Presiden Donald Trump sebagai alasan proyeksi penurunan laba tersebut.

Baca juga: ASDP Terapkan Diskon Tarif Pelabuhan di 7 Lintasan Utama

Misalnya saja, ada raksasa fast moving consumer goods (FMCG) terbesar di dunia, Procter & Gamble (P&G) yang secara resmi mengumumkan rencana mereka untuk memangkas 7.000 pekerjanya.

Kemudian, perusahaan lain yang telah mengumumkan pemutusan hubungan kerja massal terhadap banyak karyawannya tahun ini termasuk Workday, Dow, CNN, Starbucks, Southwest Airlines, Microsoft dan Meta selaku perusahaan induk Facebook.

tambah lagi, pemerintahan Trump saat ini juga tengah mengurangi jumlah pegawai pemerintah federal secara drastis sebagai upaya efisiensi anggaran pemerintah. Namun banyak dari pemotongan tersebut yang tentang  pengadilan dan Kongres AS.

Baca juga: Rod Stewart batalkan konser

Beruntung pemerintah AS melaporkan bahwa lowongan pekerjaan sempat meningkat secara tak terduga pada April. Meskipun data lain menunjukkan bahwa orang Amerika tetap kurang optimis terhadap pasar tenaga kerja mereka saat ini.

 

Sumber: cnbcindonesia

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours