Jakarta – Ibu Dua Anak Mengaku Jadi Korban Pelecehan Oleh Oknum Dokter RSUD di Bekasi, Seorang ibu berinisial M (29), yang memiliki dua anak,
mengaku menjadi korban pelecehan oleh seorang oknum dokter di RSUD Cabangbungin, Kabupaten Bekasi.
Ia mengungkapkan, pelecehan itu terjadi setelah dirinya diminta mengikuti arahan untuk membuat keluhan medis palsu hingga masuk ke dalam mobil pelaku demi memuaskan hasrat seksualnya.
“Waktu itu saya lagi di apotek rumah sakit, di ikuti terus sama dia. Langsung tiba-tiba berbisik ‘eh kamu tunggu di mobil saja yuk’,” kata korban seperti di lansir dari Antara, Jumat (20/6/2025).
Peristiwa bermula pada akhir 2023 saat korban pertama kali mendampingi ayahnya berobat di RSUD Cabangbungin. Setelah melakukan pemeriksaan,
oknum dokter berinisial R meminta nomor kontak korban.
Demi memperoleh nomor telepon, R bahkan menyampaikan di agnosa palsu atas kondisi kesehatan ayah korban.
“Dia bilang itu bapak saya ada tumor, ya spontan saya kaget dong. Namanya di bilang orang itu ada tumor, sedangkan bapak saya kan pemeriksaannya cuma kena paru-paru.
Diagnosa palsu
Baca juga :Â Israel Lancarkan Serangan Balik ke Iran Bagian Barat
Saya kasih nomor saya, tidak lama kemudian dokter itu WA dan bilang ternyata dia berbohong,” ucapnya.
Setelah peristiwa itu, oknum dokter tersebut kerap menghubungi korban hingga akhirnya korban memutuskan mengganti nomor telepon.
Namun, ketika ayahnya kembali menjalani perawatan, mereka kembali bertemu, dan R kembali meminta nomor baru korban.
Setelah itu, komunikasi intensif kembali terjadi, bahkan mulai menjurus ke arah percakapan yang tidak pantas. R meminta korban membuat keluhan
medis palsu agar bisa menjalani pemeriksaan USG bagian perut bawah.
Karena di tolak, korban kembali di minta mengikuti arahan dokter menuju ke mobilnya.
“‘Nanti kamu ke ruangan USG’ dia bilang begitu. Kan saya pikir masa iya orang saya nggak sakit perut bilang sakit perut. Terus kata dia ‘udah deh kamu
ke sini aja ke mobil nanti aku kasih uang Rp200 ribu’. Ya kata saya, mau ngapain kan. Ada tuh WA nya itu, saya simpan,” kata korban.
Sudah Di laporkan ke Pihak Rumah Sakit
Pesan-pesan dari oknum dokter tersebut membuat korban khawatir. Ia juga menyebutkan bahwa pelaku sempat mencoba menghapus pesan-pesan tersebut,
namun korban sudah lebih dulu menyimpannya dengan tangkapan layar.
“Pasti kalau saya ikuti nanti pasti saya di apa-apain. Saya bilang saya enggak menyangka seorang dokter bisa begitu. Dia langsung coba hapus WA-nya tapi sudah saya screenshot,” ucap dia.
Korban melaporkan peristiwa pelecehan verbal ini kepada pihak RSUD, hingga di lakukan mediasi. Namun korban mengaku belum mendapat kejelasan atau permintaan maaf dari pelaku.
Baca juga :Â Rudal Iran Hantam Blok Apartemen di Tel Aviv, 86 Warga Israel Dilarikan ke Rumah Sakit
Ibu Dua Anak Mengaku Jadi Korban Pelecehan Oleh Oknum Dokter RSUD di Bekasi
“Mediasi juga enggak jelas kelanjutannya. Bahkan minta maaf pun enggak pernah. Pas mediasi itu pun enggak minta maaf,” kata dia.
Kasus ini akhirnya di ungkap oleh keluarga korban kepada Wakil Bupati Asep Surya Atmaja saat melakukan kunjungan ke RSUD Cabangbungin akhir pekan lalu. Korban berharap pelaku di tindak tegas.
“Saya minta di tindak tegas dokter itu. Kalau ke saya bisa begini, ke yang lain bisa juga begitu,” ucap dia.
Oknum Dokter
Saat di hubungi melalui sambungan telepon, oknum dokter berinisial R membantah tuduhan tersebut. Ia berdalih bahwa ponselnya sempat
hilang sehingga ia mengaku tidak mengetahui adanya pesan-pesan tersebut.
“Itu kan ini, saya nggak tau. Itu kan waktu itu handphone saya hilang. Selama sehari dua hari itu saya nggak pake handphone, nomer saya tuh nggak aktif. T
erus habis itu muncul lah itu, ada cewek kan, tiba-tiba datang ke RSUD. Terus habis itu dia bilang, ini dokter chatting-chatting saya, chatting apa? Terus saya nggak tau ini,” ucap dia.
Alih-alih mengakui perbuatannya, R justru mengaku di peras oleh pihak korban melalui pengacara.
“Kemudian ujung-ujungnya dia bawa pengacara segala macem, minta 100 juta rupiah. Terus habis itu saya bilang, saya nggak bakal ngasih Rp100 juta sama
1 rupiah pun nggak bakal saya kasih. Karena handphone saya hilang, saya udah tertimpa musibah, udah handphone hilang, dompet hilang,” ucap dia.
Meski begitu, oknum dokter itu mengaku sempat menangani ayah korban yang menderita sakit paru-paru. Namun kini dia tidak lagi bekerja di Cabangbungin.
Dia sudah keluar dari Bekasi dan bekerja di salah satu rumah sakit di Cianjur.
Wabup Minta Korban Lapor ke Polisi
Wakil Bupati (Wabup) Bekasi Asep Surya Atmaja menyarankan agar ibu berinisial M (29), yang di duga menjadi korban pelecehan seksual oleh oknum
dokter RSUD Cabangbungin berinisial R, melaporkan kasusnya ke pihak kepolisian.
“Kalau menurut saya, keluarga korban melaporkan ke kepolisian, biar nanti pihak kepolisian yang periksa semua. Biarkan hal tersebut masuk ke ranah hukum,” kata Wabup Asep di Cikarang, Kamis.
Ia mengatakan persoalan yang menimpa ibu dari dua anak itu terjadi sejak tahun 2023 dan ia baru mengetahui setelah melakukan kunjungan ke RSUD Cabangbungin pada akhir pekan lalu.
“Masalahnya memang sudah sejak lama. Namun saya juga baru mengetahui ketika kunjungan ke RSUD Cabangbungin, ada keluarga yang melapor,” ucap Asep.
Asep juga mengaku telah memerintahkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi untuk mendalami kasus tersebut guna memperjelas kronologi kejadian.
Kepala Dinkes Kabupaten Bekasi, Alamsyah, menyatakan pihaknya akan melakukan investigasi internal terhadap pihak-pihak terkait.
“Langkah konkret yang kami ambil saat ini adalah melakukan investigasi ke internal RSUD Cabangbungin. Setelah itu kami akan melakukan tindakan lanjutan sesuai aturan yang berlaku,” katanya.
+ There are no comments
Add yours