No Bra Day – No Bra Day, Bulan Oktober diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara. Di bulan ini juga, tepatnya tanggal 13, terdapat perayaan ‘No Bra Day’ atau Hari Tanpa Bra yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kanker payudara.
Mengaitkan kanker payudara dengan peringatan tersebut, sebenarnya, penggunaan bra bisa memicu kanker payudara nggak sih?
Dokter spesialis penyakit dalam konsultan hemato-onkologi, dr Jeffry Beta Tenggara, SpPD – KHOM menjelaskan bahwa bra tidak memicu kanker payudara.
“Nggak ada. Jadi itu sama sekali hoax. Atau pakai kawat itu hoax,” ungkap dr Jeffry kepada detikcom, Rabu (11/10/2023).
BACA JUGA :Ā Pratama Arhan Lebih Cocok Berkarier di Liga Korea Selatan, Dukung Pindah ke Suwon FC?
Dalam kesempatan yang berbeda, dokter spesialis bedah dr Ika Megatia, B MedSc, SpB, FINACS, FICS menjelaskan, keluhan payudara terkait bra biasanya adalah iksemia yang menyebabkan nyeri akibat tekanan dari bra itu sendiri.
“Bila terjadi bra atau kawat yang terlalu kencang, berarti yang bikin sakit itu kadang iskemia, atau kurangnya oksigen di jaringan bawah kulit karena ada penekanan,” jelas dr Ika kepada detikcom, Rabu (11/10/2023).
“Artinya, pembuluh darah kecil-kecil di sana itu kolaps, ketekan, jadi dia nutup, sehingga nggak bisa ngasih darah ke kulit dan jaringan yang ketekan itu. Makanya nyeri,” sambungnya.
Tekanan bra pada payudara memang bisa menyebabkan reaksi radang seperti nyeri. Dalam banyak kasus, masalah ini dapat diatasi dengan mengenakan yang pas dan nyaman.
Oleh sebab itu, dr Ika menyarankan agar perempuan yang mengalami ketidaknyamanan akibat penggunaan untuk mencari solusi dengan mengganti ukuran bra mereka.
“Pasien-pasien ini saya bilang, coba ibu ganti behanya, ukur yang benar di tempat branya, terus coba dua minggu. Kalau masih nyeri ibu ke saya (dokter). Nggak ada yang balik tuh,” ungkapnya.
Hubungan antara Radang dan Kanker
Mengingat ketidaknyamananan akibat penggunaan bisa menyebabkan nyeri dan peradangan, lantas apakah hal ini dapat meningkatkan risiko kanker payudara?
dr Ika berkata bahwa radang kronis di sekitar area payudara memang dapat memicu mutasi sel dan potensial menjadi faktor risiko kanker. Namun, ia menegaskan bahwa penggunaanĀ tidak semerta-merta merupakan pemicu kanker payudara.
“Tapi apakah itu secara langsung menjadi faktor risiko kanker saya rasa tidak juga. Yang ada dia nyeri, ada reaksi radang. Ada penelitian menyatakan bahwa radang kronis itu bisa menyebabkan mutasi atau transgresi daripada sel sehingga dia jadi kanker, bisa. Tapi, tidak semerta-merta itu yang menjadi pemicu utama,” tegas dr Ika.
+ There are no comments
Add yours