Kejurnas Balap Sepeda Track 2025 menorehkan sejarah karena untuk pertama kalinya di laksanakan di Velodrome Jakarta.
Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI) melanjutkan rangkaian pelaksanaan Kejuaraan Nasional Balap Sepeda 2025. Usai menyelesaikan Kejurnas disiplin Road Race (27–30 Juni) dan BMX Racing (4–6 Juli) di Banyuwangi, Jawa Timur, kini giliran disiplin Track yang di perlombakan di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta, pada 11–13 Juli.
Ketua Penyelenggara Kejurnas Balap Sepeda 2025, Jadi Rajagukguk, menyebut pemanfaatan Velodrome berstandar internasional. Maka, ini menjadi langkah besar PB ISSI dalam menghadirkan atmosfer kompetitif berkelas dunia, terutama bagi atlet-atlet muda. Ini menjadi sejarah baru Kejurnas di laksanakan di Velodrome Jakarta.
“Ini pertama kalinya Velodrome Jakarta di gunakan untuk Kejurnas, sejak berdiri tujuh tahun lalu. Dan kami buka juga untuk kategori junior, supaya para atlet muda bisa merasakan langsung atmosfer dan tantangan lintasan kelas dunia,” ujar Jadi dalam keterangan tertulis, Senin (14/7).
Jakarta International Velodrome merupakan satu-satunya lintasan balap sepeda indoor di Indonesia dengan panjang 250 meter yang memenuhi standar Union Cycliste Internationale (UCI). Arena ini pernah menjadi venue Asian Games 2018 dan di akui sebagai salah satu fasilitas terbaik di Asia Tenggara.
Kejurnas nomor track yang di dukung Bank Mandiri itu kali ini di ikuti 94 atlet dari 10 provinsi, melombakan delapan nomor: Madison, Omnium, Team Pursuit, Individual Pursuit, Individual Time Trial, Point Race, Elimination, dan Scratch Race. Seluruh nomor melibatkan kelompok usia elite, junior, dan youth, baik putra maupun putri.
Selain itu, Kejurnas 2025 juga menghadirkan nomor fixie sebagai ekshibisi. Nomor ini di gelar sebagai bentuk sosialisasi dan upaya menarik minat masyarakat, khususnya generasi muda, terhadap balap sepeda lintasan.
Ajang Seleksi Atlet
Selain menjadi agenda tahunan PB ISSI, Kejurnas ini juga menjadi ajang seleksi dan pemantauan atlet untuk masuk tim nasional. Serta persiapan menghadapi berbagai multi-event internasional seperti SEA Games dan kejuaraan dunia, termasuk yang menargetkan kualifikasi Olimpiade.
“Kami berharap pengalaman pertama ini menjadi awal dari kompetisi yang lebih rutin di velodrome ini. Bahkan kami rencanakan membuat series balap sepeda nasional dengan final tetap di Jakarta,” tambah Jadi.
Penyelenggaraan di Jakarta kali ini melibatkan kolaborasi erat antara PB ISSI, Pengprov ISSI DKI Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelola venue.
Kejurnas Balap Sepeda Membantu Atlet Indonesia Beradaptasi
Pelatih nasional balap sepeda, Dadang Haries Poernomo, menilai pemanfaatan Jakarta International Velodrome sangat penting untuk mempercepat adaptasi atlet Indonesia terhadap karakter lintasan kelas dunia.
“Peserta dari kategori youth hingga junior sangat antusias. Ini kesempatan langka bagi mereka. Kalau mereka tidak pernah merasakan bertanding di velodrome seperti ini, mereka akan kesulitan saat turun di ajang internasional,” kata Dadang.
Menurut dia, lintasan berstandar internasional memiliki karakteristik yang berbeda jauh dari lintasan outdoor 333 meter yang umum di gunakan di berbagai daerah di Indonesia.
Adaptasi terhadap rasio gear, teknik menikung (cornering), hingga pemahaman pacing menjadi aspek teknis yang harus di asah melalui kompetisi berjenjang dan edukasi yang konsisten.
“Ke depan, kita harus perbanyak kompetisi dan coaching clinic yang fokus pada nomor track. Dari Kejurnas ini terlihat para atlet mulai punya feel berlomba di venue elite. Tinggal bagaimana sistem pembinaan kita perkuat,” ujarnya.
Setelah Jakarta, rangkaian Kejurnas Balap Sepeda 2025 akan berlanjut ke disiplin Mountain Bike (MTB) di Yogyakarta pada 15–19 Juli. Kemudian di tutup dengan nomor BMX Freestyle dan Trials di Ciamis, Jawa Barat, pada 2–3 Agustus.
SUMBER: Liputan6.com
+ There are no comments
Add yours