Panglima Militer Pemerintah Transisi Suriah Ditangkap di Dubai UEA

Estimated read time 2 min read

BERITAPATRIOTPanglima Militer Pemerintah Transisi Suriah di Dubai UEA

Dua sumber dari sayap militer pemerintah transisi Suriah, Jaish Al Islam, mengatakan pemimpin kelompok tersebut, Issam Buwaydani, telah tangkap di bandara Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), beberapa hari lalu.

Sejak 2015, Issam Buwaydani memimpin Jaish Al Islam, kelompok yang pernah berperang melawan penguasa Suriah saat itu, Bashar Al Assad, dan sempat menguasai wilayah Ghouta Timur di dekat Damaskus.

baca juga : Harga Emas Antam Turun, Cek Daftar Lengkap Hari Ini 28 April 2025

Dua sumber yang dekat dengan Buwaydani mengungkapkan kepada AFP bahwa ia ditangkap pada Kamis lalu di bandara Dubai saat hendak meninggalkan UEA.

Kedua sumber itu menyebut Buwaydani atau kerap dikenal dengan Abu Hammam masuk ke UEA menggunakan paspor Turki dan berada di UEA dalam rangka “kunjungan pribadi”.

“Kami tidak tahu alasan penangkapannya,” kata salah satu sumber.

RUDAL: Kenapa Kashmir Si 'Surga Dunia' Jadi Rebutan Pakistan-India?

RUDAL: Kenapa Kashmir Si ‘Surga Dunia’ Jadi Rebutan Pakistan-India?

baca juga : Listrik di Spanyol Baru Pulih 20 Persen

“Sejauh ini, pemerintah Suriah telah menghubungi pihak Emirat, tetapi belum mendapat jawaban,” tambah sumber tersebut.

Sementara itu, juru bicara militer utama Jaish Al Islam, Hamza Bayraqdar, melalui aplikasi Telegram menyerukan “pembebasan segera dan tanpa syarat” Buwaydani. Bayraqdar menyebut Buwaydani sebagai “salah satu simbol revolusi Suriah.”

Pihak UEA sendiri belum mengonfirmasi penangkapan Buwaydani.

Penangkapan Buwaydani ini terjadi setelah pada awal bulan ini, UEA menyambut kunjungan Presiden sementara Suriah, Ahmed Al Sharaa.

Sharaa berasal dari kelompok Islamis Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang memimpin koalisi penggulingan Assad pada 8 Desember lalu.

Aktivis juga menyerukan aksi demonstrasi di Damaskus pada Senin malam untuk menuntut pembebasan Buwaydani.

Buwaydani mengambil alih kepemimpinan Jaish Al Islam setelah pendirinya, Zahran Alloush, tewas pada 2015.

Para aktivis pernah menuduh Jaish Al Islam bertanggung jawab atas penculikan empat aktivis hak asasi manusia, termasuk pengacara dan jurnalis Suriah, Razan Zeitouneh, pada Desember 2013.

Namun, kelompok tersebut membantah tuduhan itu. Sejak kejatuhan Assad, Buwaydani beberapa kali terlihat tampil bersama Sharaa.

sumber : CNN INDONESIA

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours