Pelajar Ancam Pelajar Lain dengan Sajam di Jakbar, Polisi Turun Tangan

Estimated read time 2 min read

Pelajar Ancam Pelajar Lain dengan Sajam – Seorang pelajar berinisial MR ancam pelajar lain berinisial EH dengan sajam di Jakbar. Pihak kepolisian pun langsung melakukan pencegahan dengan memanggil kedua orang tua pelajar tersebut.

Peristiwa itu disebut terjadi pada Senin (23/5) lalu di kawasan Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat. Bhabinkamtibmas Aiptu Agus mengatakan mulanya ia menerima laporan dari salah satu orang tua pelajar jika anaknya mendapat ancaman dari pelajar lain melalui media sosial (medsos).

“Kita telusuri nggak tahunya orangnya (pelajar yang mengancam) ada di sekitar sini nih,” kata Agus seperti dalam keterangannya, Jumat (26/5/2023).

BACA JUGA : Real Mallorca vs Valencia Berakhir 1-0, Pelatih Beberkan Penyebab Kekalahan Los Che

Setelah itu Agus memanggil orang tua masing-masing kedua belah pihak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Dari hasil musyawarah didapati fakta bahwa ternyata pelajar berinisial MR itu mengaku ingin ngeprank EH, pelajar yang dia ancam melalui media sosial tersebut.

“Kita panggil katanya mau prank, tapi memang banyak teman-temannya yang terindikasi tawuran, karena dari postingan sajam, ada komunikasinya mengajak-ngajak teman-temannya untuk terlibat tawuran,” katanya.

Agus lalu melakukan edukasi kepada kedua pelajar tersebut. Dalam musyawarah tersebut, Agus juga membuat surat pernyataan kepada kedua pelajar agar kejadian tersebut tidak terulang.

“Kata orang tua yang ngancem ‘anak saya diam di rumah tapi malam suka keluar, kadang pulang jam 11 kadang jam 12’. Makanya orang tua kita lakukan edukasi untuk selalu melakukan pengawasan kepada putra-putranya ini,” tuturnya.

“Kalau ke depan ya itu di media sosial kita pantau jadi sebelum terjadi tawuran kita kasih imbauan-imbauan dulu,” lanjut dia.

BACA JUGA : Kripto Berbasis AI Kompak Menguat, Berikut Pendorongnya

Mereka kemudian diamankan ke Mapolres Boyolali. Korban yang mengalami luka di punggung itu kemudian dibawa ke RS Indriati untuk mendapatkan perawatan.

Sedangkan gerombolan siswa yang melakukan penyerangan langsung kabur melalui jalan-jalan kampung.

“Para korban siswa dilakukan pendataan di Mapolres Boyolali dan dilakukan pemanggilan terhadap guru masing-masing sekolah untuk membawa para siswa kembali ke rumah masing-masing agar tidak terulang kejadian serupa,” jelas Dalmadi.

Reporter : Matius Alfons Hutajulu
Credit : Detik.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours