Prabowo soal Tarif Trump: Kita Tidak Akan Berlutut dan Mengemis

Estimated read time 3 min read

Prabowo soal Tarif Trump – Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia bernegosiasi dengan Amerika Serikat (AS) menghadapi kebijakan tarif respirokal atau timbal balik yang diterapkan Presiden Donald Trump.

Kendati tarif impor yang dikenakan Trump cukup tinggi, Prabowo mengatakan Indonesia tidak akan memaki-maki negara lain.

Kita tidak akan memaki-maki negara lain. Kita dihantam tarif berapa pun, kita akan berunding dan negosiasi, kita hormati,” kata Prabowo saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025).

 

Baca Juga: Harga Emas Antam Tembus Rp 2 Juta, Lagi-lagi Cetak Rekor Termahal

 

Mantan Danjen Kopassus itu menegaskan Indonesia tidak akan berlutut dan mengemis menghadapi kebijakan tarif Trump. Prabowo meyakini Indonesia tetap menjadi negara kuat dan mampu berdiri di kaki sendiri, meskipun AS tidak membuka pasarnya.

“Kita percaya kepada kekuatan kita sendiri. Kalaupun mereka tidak membuka pasar mereka kepada kita, kita akan survive, kita akan tambah kuat, kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri,” ujar Prabowo.

“Kita tidak akan pernah menyerah. Kita tidak akan berlutut kita tidak akan pernah mengemis, kita tidak akan pernah minta-minta kasihan orang lain,” sambung Prabowo.

Prabowo menegaskan Indonesia bukan negara yang perlu dikasihani. Menurut Prabowo, Indonesia akan mencapai swasembada dan menjadi lumbung pangan dunia.

“Tidak perlu dikasihani, bangsa Indonesia tidak perlu dikasihani. Kita akan swasembada pangan, kita akan jadi lumbung pangan dunia. Dan kita akan punya kekuatan di segala bidang,” jelas Prabowo Subianto.

 

Baca Juga: KPK Geledah Kantor Dinas Perkim Lampung Tengah Terkait Korupsi Proyek PUPR OKU

 

Prabowo Kirim Tim Negosiasi ke AS

Prabowo Kirim Tim Negosiasi ke AS
Prabowo Kirim Tim Negosiasi ke AS

 

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto Prabowo mengutus tim negosiasi untuk berunding mengenai penetapan tarif impor resiprokal itu, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Di Washington DC, Menko Airlangga bertemu dengan Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick dan Kepala Kantor Dagang AS (USTR) Jamieson Greer.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa Indonesia memutuskan untuk meningkatkan pembelian komoditas energi dari Amerika Serikat (AS). Indonesia akan meningkatkan impor Liquefied Petroleum Gas (LPG), crude oil (minyak mentah), serta gasolin.

Menurut Menko Airlangga, langkah ini dinilai penting untuk menjaga ketahanan energi nasional sekaligus memperkuat hubungan dagang antarkedua negara.

 

Baca Juga: Mengenal Vatikan, Pusat Kekuasaan Gereja Katolik yang Dipimpin Seorang Paus

 

“Dari pembahasan tadi ada beberapa hal yang diusulkan oleh Indonesia, sebagian sudah disampaikan di dalam surat resmi bahwa Indonesia akan meningkatkan pembelian energi dari Amerika Serikat antara lain LPG, kemudian juga crude oil, dan gasolin,” kata Menko Airlangga dalam konferensi pers perkembangan Terkini Negosiasi dan Diplomasi Perdagangan Indonesia – AS, secara virtual, Jumat (18/4/2025).

Selain sektor energi, Indonesia juga menunjukkan komitmen untuk terus mengimpor produk-produk agrikultur dari Amerika, seperti gandum, kedelai (soya bean), serta pakan ternak berbasis kedelai (soya bean meal).

“Juga Indonesia berencana untuk terus memberi produk agrikultur antara lain gandum, soya bean, soya bean meal dan juga Indonesia akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika,” katanya.

 

Credit: Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours