Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung Tertinggi di Indonesia yang Telah Berpulang

Estimated read time 2 min read

Magetan – Sosok Mbok Yem, Pemilik Warung Tertinggi di Indonesia yang Telah Berpulang, Dunia pendakian tanah air berduka. Wakiyem alias Mbok Yem,

pemilik warung tertinggi di Indonesia yang berada di dekat puncak Gunung Lawu meninggal dunia. Mbok Yem meninggal di kediamannya di Desa Gonggang,

Magetan pada usia 82 tahun.

Kepala Dusun Cemoro Sewu Agus membenarkan kabar duka tersebut. Dia menyebutkan bahwa Mbok Yem yang beberapa waktu belakangan

memang sudah dalam perawatan karena sakit yang diderita dinyatakan meninggal pada pukul 15.30 WIB.

Menurut Agus, Mbok Yem meninggal setelah menderita sakit sejak sebelum puasa dan sempat opname di Rumah sakit daerah, Ponorogo.

Baca juga : Jokowi Ungkap Rute Tak Mudah Kirim Bantuan Ke Palestina, Tahap Kedua Sengera Menyusul

Mbok Yem saat medapat perawatan di RSU Aisyiyah Ponorogo

“Pernah sakit turun gunung sejak sebelum puasa Ramadan kemarin. Mbok Yem itu KTP nya di Gonggang,

Kecamatan Poncol dan memang buka warung di puncak Lawu,” kata Agus, Rabu (23/4/2025).

Mbok Yem, pemilik satu-satunya warung di Lawu menderita sakit pada awal Bulan Ramadan tahun ini. Wanita bernama asli Wak iyem itu turun gunung ditandu 6 orang.

Tradisi Mbok Yem turun Gunung Lawu biasanya dilakukan jelang Lebaran. Namun, karena kondisi kesehatannya yang terus menurun sejak Februari, Mbok Yem turun gunung lebih awal.

Sekilas Sosok Mbok Yem

Ia mulai berjualan di puncak Gunung sejak era 1980-an dan menjadi tempat istirahat penting bagi para pendaki yang ingin melepas lelah

di ketinggian kurang lebih 3.150 mdpl, selisih kurang lebih 115 mdpl dari puncak Lawu.

Warung nya dikenal menjual makanan dengan harga murah dan menjadi titik untuk beristirahat yang dibutuhkan para pendaki.

Warung nya tidak hanya sekadar tempat jualan, tapi juga menjadi tempat berkumpul dan berteduh para pendaki dari cuaca dingin saat sudah lelah.

Sosok, Pemilik Warung Tertinggi di Indonesia yang Telah Berpulang

Sejak awal Februari 2025, Ia sakit pneumonia yang membuat kesehatannya menurun drastis.

Karena kondisi yang memburuk di awal Maret 2025 ia terpaksa turun gunung lebih awal. Hingga kabar duka itu tiba.

Sumber : detikjatim.com

 

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours