Beritapatriot – Tak Tahan Hadapi Kritikan Ibu Mertua, Wanita Ini Alami Gangguan Mental hingga Harus Dirawat, Seorang wanita berusia 30 tahun harus menjalani perawatan
intensif di rumah sakit jiwa setelah mengalami gangguan kecemasan berat akibat tekanan psikologis dari ibu mertuanya.
Kondisi ini telah berlangsung selama bertahun-tahun, hingga akhirnya membuat TT jatuh dalam kondisi panik dan kebingungan mental.
Dokter Tran Thi Thu Ha, seorang spesialis dari Institut tersebut, menjelaskan bahwa TT merupakan salah satu dari banyak pasien yang mengalami gangguan mental akibat tekanan rumah tangga.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Vietnam pada Agustus 2023, sekitar 15 juta penduduk negara itu mengalami gangguan mental, dengan 5,4 persen di antaranya menderita gangguan kecemasan dan depresi.
Dalam kasus TT, tekanan berasal dari hubungan yang tidak sehat dengan ibu mertuanya.
Hal-hal yang kelihatannya sepele, seperti menjemur pakaian atau masakan kurang asin, bisa jadi alasan saya dimarahi. Padahal saya sudah berusaha sebisa mungkin mengurus semuanya.
Konflik kecil yang terjadi setiap hari lambat laun berkembang menjadi ketegangan yang lebih besar, termasuk tuduhan menyembunyikan uang kiriman dari suaminya.
Selama ini TT memilih diam dan bersabar, namun tekanan emosional tersebut menumpuk dan memengaruhi kondisi mentalnya.
Tak Tahan Hadapi Kritikan Ibu Mertua, Wanita Ini Alami Gangguan Mental hingga Harus Dirawat
Dalam beberapa bulan terakhir, TT mulai mengalami gejala psikosomatis seperti berkeringat hebat saat tidur, jantung berdebar, dan ketakutan berlebihan.
Puncaknya, ia merasa takut berada di rumah sendiri, mudah menangis hanya karena perkataan kecil, dan merasa terasing di rumahnya sendiri.
Baca juga : Harga Bitcoin Sentuh Rp 1,56 Miliar di Tengah Aksi Borong Institusi
Kondisinya yang semakin memburuk akhirnya membuat keluarga membawanya ke Institut Kesehatan Mental Nasional untuk evaluasi lanjutan.
Ia menjalani perawatan berupa terapi kombinasi antara pengobatan medis dan terapi psikologis.
Untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, ia bisa tidur nyenyak tanpa terbangun karena rasa cemas.
Namun dokter tetap menganjurkan agar ia menjaga keseimbangan hidup dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah kekambuhan.
Dokter Ha menekankan pentingnya deteksi dini gangguan kecemasan.
Ia menyebut bahwa gangguan ini dapat di picu oleh trauma psikologis, tekanan keluarga, atau stres berkepanjangan.
Gejala kecemasan sangat beragam dan bisa tertukar dengan gejala penyakit lain. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala-gejala tersebut.
+ There are no comments
Add yours