Ilmuwan NASA Temukan 26 Spesies Bakteri Misterius

Estimated read time 3 min read

Ilmuwan NASA dari Laboratorium Propulsi Jet (JPL) bekerja sama dengan ilmuwan dari India dan Arab mengungkap penemuan menakjubkan pada 2007. Para ilmuwan menemukan sebanyak 26 spesies bakteri misterius berhasil di identifikasi dari ruang bersih (clean room).

Temuan ini menjadi sorotan karena lokasi tersebut di desain untuk menjadi lingkungan ultra-steril. Tujuannya untuk mencegah kontaminasi mikroorganisme bumi ke planet lain, terutama Mars.

Penelitian di lakukan menggunakan analisis genetik mendalam terhadap sampel dari Fasilitas Layanan Berbahaya Muatan di Pusat Antariksa Kennedy NASA. Fasilitas tersebut adalah tempat terakhir yang di lalui wahana Phoenix sebelum di luncurkan dari Cape Canaveral menuju Planet Merah.

Dalam penelitian itu, setidaknya 53 strain bakteri dari 26 spesies berbeda berhasil diisolasi dan di klasifikasikan sebagai spesies baru yang sebelumnya belum di kenal oleh ilmu pengetahuan. Penemuan ini membuka pertanyaan besar tentang bagaimana mikroorganisme tersebut dapat bertahan hidup di lingkungan ekstrem yang penuh dengan proses dekontaminasi dan radiasi ultraviolet.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa kunci dari ketahanan bakteri-bakteri ini terdapat pada struktur genetik mereka. Genom yang di miliki menunjukkan adaptasi terhadap stres lingkungan yang ekstrem. Termasuk kemampuan dalam memperbaiki DNA yang rusak, detoksifikasi senyawa kimia berbahaya, dan efisiensi tinggi dalam metabolisme energi.

Penemuan ini memiliki implikasi besar dalam astrobiologi, terutama dalam studi tentang potensi kehidupan mikroba di luar bumi. Selain itu, hal ini menegaskan perlunya standar kebersihan yang lebih ketat dalam setiap misi antariksa.

Tujuannya agar tidak mengkontaminasi lingkungan luar angkasa dengan kehidupan mikroba dari bumi. Tentunya, hal tersebut dapat merusak keaslian riset ilmiah maupun kemungkinan deteksi kehidupan alien.

 

Kontaminasi Antarplanet Menurut Ilmuwan NASA

Penemuan bakteri di tempat paling bersih memperkuat kekhawatiran mengenai kontaminasi antarplanet (planetary contamination). Dua jenis kontaminasi yang jadi perhatian adalah forward contamination (mikroba dari bumi terbawa ke planet lain) dan back contamination (mikroba asing yang di bawa kembali ke bumi).

Potensi kontaminasi seperti ini bisa mengacaukan hasil pencarian kehidupan alien dan bahkan berisiko bagi biosfer bumi. Penemuan serupa juga pernah terjadi di International Space Station (ISS). Di mana mikroba di temukan hidup di permukaan luar stasiun antariksa meskipun terkena radiasi matahari dan kosmik secara langsung.

Penemuan tersebut memunculkan dukungan terhadap teori panspermia, yaitu kemungkinan bahwa kehidupan di Bumi berasal dari mikroorganisme luar angkasa yang menumpang pada meteorit atau debu kosmik. Untuk mencegah kontaminasi seperti itu, NASA dan badan antariksa lain menerapkan Planetary Protection Protocol, seperangkat standar ketat untuk sterilisasi wahana sebelum di luncurkan ke luar angkasa.

Namun, kenyataannya, bakteri mampu beradaptasi secara mengejutkan, bahkan jenis tertentu di ketahui membentuk biofilm atau pelindung alami untuk bertahan dari suhu ekstrem dan radiasi tinggi.

 

SUMBER: Liputan6.com

Anda Mungkin Juga Menyukainya

Lebih Banyak Dari Penulis

+ There are no comments

Add yours